
Samosir. PRESTASIREFORMASI.Com – Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir mengambil langkah cepat dalam menindaklanjuti hasil kunjungan Wakil Bupati terkait upaya penurunan angka stunting. Melalui Program “Ramos Pantas” (Rantang Samosir Penurunan Angka Stunting), Dinkes bersama Puskesmas Limbong menggelar pelatihan bagi Tim Pelaksana Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal.
Pelatihan ini berlangsung di Desa Aek Sipitudai, Kecamatan Sianjur Mulamula, dengan sasaran kader PMT lokal, Ketua TP-PKK Desa, serta bidan desa se-Kecamatan Sianjur Mulamula. Para peserta mendapatkan materi seputar gizi seimbang dan praktik memasak bahan pangan lokal, yang dipandu oleh ahli gizi serta tenaga kesehatan dari Puskesmas Limbong.
Program “Ramos Pantas” merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Samosir periode 2025–2029 yang bertujuan menurunkan prevalensi stunting melalui pemberian makanan tambahan bergizi bagi ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan balita dengan masalah gizi.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Samosir, Mawarisa Sitinjak, menyampaikan bahwa pelatihan kader PMT merupakan strategi inovatif Pemkab Samosir dalam percepatan penurunan stunting. “Kader PMT dari posyandu merupakan ujung tombak dalam menyiapkan makanan bergizi. Mereka juga berperan dalam memantau perkembangan berat badan bayi dan ibu hamil, sehingga intervensi bisa dilakukan lebih cepat,” jelas Mawarisa.
Ia menambahkan bahwa pelatihan serupa akan dilaksanakan di 230 posyandu yang tersebar di 12 puskesmas se-Kabupaten Samosir. “Kami mengajak seluruh kader untuk memiliki semangat dan komitmen dalam mewujudkan Samosir Zero Stunting,” ujarnya.
Dinas Kesehatan menegaskan pentingnya pemberian PMT berbasis pangan lokal, tidak hanya untuk meningkatkan status gizi ibu hamil dan balita, tetapi juga sebagai upaya menjaga ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan. Penggunaan bahan pangan lokal dinilai lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi dampak emisi dari produksi makanan olahan industri.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kabupaten Samosir menunjukkan penurunan dari 28,4% pada tahun 2021 menjadi 26,3% pada 2022, dan terus turun menjadi 22,4% pada 2023. Pemerintah Kabupaten Samosir menargetkan penurunan signifikan dalam lima tahun mendatang melalui kolaborasi lintas sektoral. ( dhs)