Illustrasi perokok dan sejumlah produk rokok murah.
Karimun, PRESTASIREFORMASI.Com – Perokok di Kabupaten Karimun provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menjerit karena harga rokok yang berpita cukai mahal. Sedangkan kehadiran rokok murah tak berlebel terjangkau masyarakat ekonomi lemah, di tengah kenaikan harga rokok yang drastis.

Masyarakat Karimun, khususnya para pecandu nikotin itu, menyambut positif kehadiran rokok murah yang dijual dengan harga terjangkau. Di tengah kenaikan harga rokok konvensional yang mencapai Rp30.000 hingga Rp60.000 per bungkus.

Mereka menilai rokok murah hadir sebagai alternatif dengan harga hanya Rp10.000 hingga Rp15.000.

Warga Karimun mengharapkan bahwa kehadiran rokok murah ini sangat membantu masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.

“Harga rokok sekarang mahal, bisa sampai Rp60.000. Kalau rokok murah ini harganya cuma Rp10.000 sampai Rp15.000, jadi lebih ringan buat kami,” ungkap seorang warga di Karimun yang minta namanya jangan dicantumkan.

Meski begitu, kehadiran rokok murah ini juga memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebagian pihak mengkhawatirkan dampak kesehatan yang mungkin timbul akibat konsumsi rokok murah, sementara yang lain melihatnya sebagai solusi sementara di tengah tekanan ekonomi.

Pemerintah setempat diharapkan dapat memantau peredaran rokok murah ini, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya merokok, terlepas dari harga yang terjangkau.disebabkan mayoritas warga Karimun banyak yang dibawah garis kemiskinan. h/Yuliana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *