Tentara Meksiko berjaga-jaga di lokasi perang antar kartel narkoba yang menyerang pusat rehabilitasi pecandu narkoba (Mario Armas/AP)

Meksiko, PRESTASIREFORMASI.COM – Meksiko merupakan surga para mafia narkoba. Keributan antar geng narkoba atau antar kartel membuat pusat rehabilitasi tak resmi di Meksiko diserang pada Rabu (1/7). Peristiwa itu menewaskan setidaknya 24 orang dan melukai tujuh lainnya.

Polisi di negara bagian Guanajuato utara-tengah mengatakan serangan itu terjadi di Kota Irapuato. Sebanyak 3 dari 7 yang terluka dilaporkan dalam kondisi kritis. Para penyerang menembak semua orang di pusat rehabilitasi.

Foto-foto yang beredar menunjukkan bahwa orang-orang dibanting hingga berbaring lalu ditembak. Penyerangan dilakukan secara brutal.

“Para penyerang memasuki area rehabilitasi, kemudian membanting korban dan menembak mereka,” kata Sekretaris Keamanan Publik di Irapuato, Pedro Cortes, seperti dilansir dari South China Morning Post, Kamis (2/7).

Guanajuato adalah tempat pertempuran berdarah antara kartel Jalisco dan geng lokal. Wilayah ini menjadi yang paling ganas di Meksiko.

Tidak ada motif pasti dalam serangan itu. Akan tetapi, Gubernur Diego Sinhue mengatakan penyerangan dilakukan antargeng narkoba. “Saya sangat menyesal dan mengutuk peristiwa di Irapuato,” tulis Sinhue.

“Kekerasan itu adalah kejahatan terorganisir tidak hanya merenggut nyawa kaum muda, tetapi juga menyayat hati keluarga korban,” jelasnya.

BACA JUGA:

Geng-geng narkoba di Meksiko saling berperang untuk menunjukkan siapa paling berkuasa. Serangan kali ini adalah serangan paling mematikan di pusat rehabilitasi sejak 19 orang tewas pada 2010 di Kota Chihuahua di Meksiko utara.

Meksiko telah lama memiliki masalah dengan pusat rehabilitasi karena sebagian besar dijalankan secara pribadi. Hal itu karena kurangnya sokongan dana dari pemerintah. Pemerintah mengalokasikan anggaran yang relatif sedikit untuk rehabilitasi. Sehingga keluarga miskin yang terjerat narkoba sulit menjangkau akses pusat rehabilitasi. Maka banyak klinik rehabilitasi tak resmi.

Masih ada geng-geng lain yang dituduh merekrut secara paksa pecandu yang sudah sembuh. Bahkan para geng mengancam membunuh pecandu yang sembuh jika mereka menolak.

Tahun lalu, hampir 100 korban pembunuhan dalam sehari terdaftar di Meksiko. Selain itu, lebih dari 60 ribu orang diyakini telah menghilang. Lalu insiden lainnya setidaknya 26 orang tewas dalam serangan pembakaran oleh tersangka anggota geng di sebuah bar di pelabuhan Coatzacoalcos, Meksiko selatan pada Agustus tahun lalu. (h/jpc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *