
Laporan: Nahar Frusta
Musim panen telah selesai. Alhamdulillah, hasilnya melimpah ruah. Kegembiraan menghiasi wajah-wajah petani di desa. Kerja keras dan keuletan dalam menggarap sawah dengan bercocok tanam tumbuhan padi, hasilnya melampaui harapan.
Untuk menunjukkan rasa syukurdan terimakasih kepada Allah swt, warga desa Aekdakka dan sekitarnya,melaksanakan sebuah tradisi ziarah: “menanam dan membayar niat”, Minggunakake (13/4) di Makam Mahligai desa Aek Dakka, Barus.
Tradisi ini sudah lama berlangsung dan selalu dilaksanakan 2 kali setahun sesuai masa panen. Warga dess Aek Dakka di bawah komando Tokoh agama (Nazir Mesjid) dan tokoh Masyarakat (seperti kades dan aparat desa dan organisasi kemasyarakatan menetapkan jadwal untuk melaksanakan ziarah bersama di makam mahligai. Semua petani akan mengikuti tradisi ini, baik domisili desa Aek Dakka dan desa tetangga.
Ziarah ini dipimpin langsung oleh pemuka agama atau guru agama yang mempunyai ilmu agama Islam lebih baik di desa tersebut.
Warga selalu membawa berbagai jenis makanan tradisionil, ketupat, ketan, lapek barinti dan lapek daging, untuk santapan bersama selesai acara ziarah. Ada juga disediakan ayam panggang untuk padanan kue ketupat dan ketan.
Kegembiraan dan kebersamaan dipenuhi rasa syukur terucap lewat doa yang dipimpin oleh tokoh agama dan diaminkan bersama oleh petani yang berziarah.
Penjaga Makam Mahligai Aek Dakka, Fahruddin Pasaribu (50) kepada PRESTASIREPORMASI.Com menjelaskan bahwa ini adalah tradisi madyarakat desa Aek Dakka dan sekitarnya. Berziarah bersama setelah panen raya dan sebelum turun ke sawah lagi.
“Tradisi ini sudah berlangsung sejak dari nenek moyang kami.Berziarah menghormati para ulama yang telah berjuang mengajarkan agama Islam di daerah Barus Raya ini.
“Di sini dimakam ini, kami juga bersyukur dan berdoa..Lewat doa doa kami, semoga mayarakat kami terbebas dari bencana dan masyarakat mendapatkan hasil panen yang baik dan banyak dalam pertanian.”,jelasnya.(***)