Catatan Ringan Nahar Frusta

Ya. Sepuluh hari kedua Ramadhan disebut dan diharapkan sebagai masa maghfirah,masa pengampunan.Dijalani dengan istiqomah dan keikhlasan dimana pintu terbuka sangat luas untuk diampuni olehNya.Hadist Rasulullah “Awal bulan ramadhan adalah rahmat,pertengahannya pertengahannya adalah ampunan,sedangkan adalah terbebas dari api neraka.”(HR Al Baihaqi)

Istighfar: “Aku memohon ampun kepada Allah yang maha agung dan bertobat kepadaNya”,lalu berdoa :”Ya Allah ampunilah dosa dosaku, wahai zat Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. yang dilakukan masa ini.

Seterusnya melakukan amalan yang dianjurkan. Memang di sepuluh hari kedua Ramadhan ini, diakui keadaan fisik menurun dan kesehatan sedikit terganggu. Ramainya mesjid sedikit berkurang tapi pelaksanaan amalan terlihat, terasa semakin khusuk dan berkwalitas.

Tadarrus Al Quran di masjid setelah sholat tarawih dan Sigit, jumlah orangnya berkurang, tapi bacaannya lebih sempurna dan lebih nikmat.Sepertinya orang orang terpilih yang tinggal, bertadarrus yang lebih menghayati arti dan hikmah dari ayat demi ayat.

Sepuluh hari kedua Ramadhan kita beristiqomah,wujudnya tetap dan selalu menjalankan ibadah puasa secara lengkap, khusuk dan pencapaian sempurna. Semakin kuatnya iman dan kemampuan menahan diri dari godaan duniawi. Meningkatnya rasa syukur atas umur, rasa syukur atas peluang bisa melaksanakan ibadah wajib dan sunat .

Akhirnya mari menikmati sepuluh Ramadhan kedua ini dengan selalu sholat tarawih, witir dengan khusuk.

Memperbanyak istighfar dan berdoa, melepaskan diri dari hal buruk yang telah berlalu dengan doa taubat. .Bersedekah–menyantuni anak yatim dan fakir miskin. Menjaga lisan dengan baik, lepaskan diri dari kesan angkuh dan sombong, semua untuk ampunan dari Allah.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *