Taput,PRESTASIREFORMASI.Com- Bantuan korban bencana Gempa Bumi di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Sumatera Utara (Sumut) telah diterima Bupati Nikson Naban termasuk dari Menteri Sosial RI, Setelah sebelumnya dari BNPB Pusat, Gubernur Sumut, Kapolda Sumut, Pangdam I/BB, Inalum dan lainnya.
Kemensos RI melalui Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Drs Iyan Kusmadiana, MPS. Sp, bersama rombongan memberikan bantuan Rp. 3.032.953.470,- dengan rician bantuan logistic tanggap darurat sebesar Rp. 2.430.499.670, bantuan santunan ahli waris, santunan luka dan bahan kontak LDP sebesar Rp.51.650.000, bantuan lumbung sosial di empat kecamatan sebesar Rp.500.803.800, dan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar kebakaran sebesar Rp. 50.000.000.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada Bupati Taput Drs Nikson Nababan, MS, di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati Tarutung, Selasa (4/10/22).
Bupati Taput menyampaikan trimakasih yang setinggi-tinggi kepada Kementerian Sosial RI atas bantuan tersebut.
“Kita mengucapkan terimakasih kepada Kementerian sosial, khususnya ibu Risma atas perhatiannya ke Kabupaten Taput dan terima kasih atas langkah cepat dari Kemensos RI memberi bantuan ini,”kata Nikson Nababan.
Nikson mengatakan, saat ini lumbung sosial Kemensos ada di empat kecamatan dan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan terlambatnya distribusi bantuan.
“Untuk sementara, lumbung sosial kemensos sudah dimanfaatkan masyarakat di Kecamatan yang terdampak gempa. Tanggap darurat dan dapur umum diperpanjang dan tenda juga akan ditambah” ucapnya.
Bupati menyampaikan rumah penduduk yang rusak berat akan ditangani. “Ibu Mensos juga sudah meminta data-data rumah yang rusak terdampak gempa. Saya harap Bantuan yang diberikan ibu Risma dipergunakan dengan sebaik-baiknya, sebagai tambahan saya pribadi juga turut memberikan bantuan kepada warga terdampak gempa,”sebutnya.
Nikson berujar peristiwa ini menjadi pelajaran yang sangat berharga baginya sebagai kepala daerah. “Taput ini daerah rawan gempa, untuk itu harus ada Buffer Stock, kepada pak Direktur mohon disampaikan kepada ibu Menteri,” tandas Nikson Nababan mengharap.
Direktur PSKBA Iyan Kusmadiana mengatakan pihaknya sudah melaporkan kejadian gempa yang mengguncang Taput kepada Kemensos RI.
“Pak Bupati, kami melaporkan kegiatan yang akan dilakukan oleh Kemensos RI, sesudah terjadi bencana gempa bumi kemarin kami segera bertemu dengan ibu Menteri dan diperintahkan langsung untuk berangkat ke Taput.
Perlu dilaporkan bahwa kami sudah melakukan dropping logistic yang di bawa. Diantaranya tenda besar dan yang kecil, makanan siap saji serta kasur dan selimut, ini sesuai arahan ibu Mensos, kami juga membawa logistic dan membuat lumbung sosial untuk antisipasi rancangan ke depan jika terjadi bencana dan masyarakat sudah punya persediaan barang-barang kesiapsiagaan penanggulangan bencana,” ujar Iyan Kusmadiana menjelaskan.
Di kesempatan tersebut hadir masyarakat yang menerima bantuan yaitu masyarakat yang terdampak gempa bumi dengan meninggal dunia diberi santunan Rp 15 juta, luka berat Rp 5 juta dan luka ringan Rp 2 juta, bantuan ini diberikan langsung oleh pihak Kemensos RI.
Kadis Sosial Taput Bahal Simajuntak menjelaskan, penerima bantuan berupa santunan dari Kemensos berjumlah 11 orang.
Keluarga ahli waris Leo Sihombing untuk korban meninggal dunia dampak gempa.
Santunan korban luka berat atas nama, Chandra AP (24) warga Desa Sidagal masih dirawat di RSUD Tarutung. Elisabeth Sihombing (18) warga Sitolu oppu Kecamatan Pahae Jae. Febrian Manalu (21) warga Tarutung dan Proklamasi Panti Hutabarat warga Desa Hapoltahan Kecamatan Tarutung.
Untuk luka ringan atas nama, Indah Lumbantobing (12) warga Tarutung, Linda (42) warga Tarutung, Rosma Hutabarat (47) warga Tarutung, Ruslan Simanjuntak Sipoholon (65), Pola Simanjuntak (35) warga Sipoholon dan Stevanus Sitinjak (14) warga Sipoholon.
Terkait kebakaran di Sarulla pasca gempa, Kemensos RI juga memberi bantuan sembako kepada 18 keluarga pemilik kios.
Para pemerhati sosial di Taput berharap bantuan dari berbagai pihak ini tidak sebatas keperluan para warga dampak gempa bumi, namun infra struktur baik jalan bahkan sarana air bersih yang rusak diharap jadi prioritas penanganan instansi terkait agar ekses sosial yang ditimbulkan bencana ini dimasa datang tidak berlarut dan bahkan lebih besar membebani masyarakat luas daerah ini.(Jas)
Ket.Foto: Jalinsum di Simorangkir retak akibat gempa bumi Taput, Sabtu dini hari (01/10/22).