
Tapteng, PRESTASI REFORMASI.Com–Seorang pria bernama Mareti Waruwu (39), baru beberapa saat tiba dari Sulawesi ke kampung halamannya di Lingkungan V Simarlela, kabupaten Tapanuli Tengah, gantung diri hingga tewas, Rabu (25/5/2022).
Diawali saat korban baru sampai di kampung halamannya itu pagi tadi, setiba di rumah korban menyapa keluarga , menyalam mereka semua, mulai dari Ayah, ibu dan sanak saudaranya yang lain.
Orang tua korban pun senang atas kehadiran putra tersayang, serta menanyakan kabarnya . Bahkan ibunya sempat bertanya, ” Kenapa kurus Nak apakah ada masalah dari sana atau gimana…?”
Lalu korban menyahut, ” Biasa aja Bu, tidak ada masalah, saya hanya capek dari perjalanan jauh aja.”
Setelah korban menjawab seperti itu, si ibu menyahut, “Istirahatlah Nak dan ketepatan tetangga kita ada yang pesta sudah mengundang kita. Apakah mau ikut sama kami?”
Namun korban menjawab, “Tidak mak. orang mamak sama Ayah aja yang datang saya istirahat di rumah aja, karena masih capek.”
“Ya baiklah nak, istirahatlah kami ke pesta itu yeach,” ungkap ibu korban tanpa ada tanda tanda puteranya itu bakal mengakhiri hidup di tiang gantungan.
Ayah dan ibunya pun berangkat sekitar jam 09:00 WIB kurang lebih ke pesta bersama masyarakat sekitar di daerah Desa Muara kecamatan Sibabangun kabupaten Tapanuli tengah dan pamit kepada korban.
Tanpa menduga, beberapa jam kemudian Ayah dan ibu Mareti tiba tiba terima telepon, menginformasikan kalau anaknya yang baru sampai pagi tadi ternyata sudah gantung diri hingga tewas dan tak bernyawa lagi.
Ibu dan Ayah korban langsung pulang dari pesta sambil menangis histeris. Bebera jam kemudian kedua orang tuanya sampai di rumah dan melihat sudah ramai.
Mereka pun masuk ke rumah, di sana menemukan anaknya sudah tidak bernyawa terbujur kaku dibaringkan di lantai.
Menurut keterangan pihak keluarga korban, peristiwa bunuh diri itu sudah diberi tahu kepada pihak Polsek terdekat. (h/Yas.Mend)