Medan, PRESTASIREFORMASI.COM -Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) sukses menggelar wisuda yang diikuti sebanyak 1.617 peserta dibagi menjadi 10 sesi dengan menerapkan protokol kesehatan sangat ketat.

Rektor UMSU Dr. Agussani MAP mengatakan, berbeda dari tahun sebelumnya, wisuda UMSU kali ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat demi mencegah resiko penularan Covid-19.

“Situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung membuat panitia wisuda harus membuat format yang sesuai, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan selama acara wisuda yang dilaksanakan selama lima hari yang dibagi menjadi 10 sesi,” katanya kepada wartawan di Medan, Minggu (27/9).

Dijelaskan, sebelumnya panitia wisuda mencari format seperti apa wisuda terbaik yang bisa dilakukan ditengah wabah pandemi Covid19. Panitia kemudian melakukan survey dan jajak pendapat dengan dua pilihan offline dan online.
Pelaksanaan kemudian dilaksanakan dengan cara offline, tentu saja dengan protokol kesehatan yang ketat. 

“Bagi yang ingin online dapat mengikutinya melalui zoom atau streaming UMSU Tv, itu pilihan wisudawan,” kata Agussani didampingi, Ketua Panitia Wisuda, Dr H Muhammad Arifin Gultom, SH, MHum yang juga wakil rektor I, Sekertaris Panitia, Dr. Rudianto, MSi (WR III), WR II, Dr Akrim, SPdI, MPd, Sekertaris Universitas, Gunawan, SPdI, MTH.

Rektor bersyukur, prosesi wisuda selama lima hari yang dibagi10 sesi berlangsung dengan baik. Para peserta wisuda cukup disiplin dan tertib mengikuti arahan untuk menerapkan protokol kesehatan selama berlangsungnya acara.

Wisuda pertama tahun 2020 selama lima hari (21-26/9) dengan prosesi sebanyak 10 kali menjadi wisuda UMSU terlama yang pernah digelar secara marathon. Para peserta wisuda dan panitia juga harus memakai masker dan faceshield selama acara berlangsung.

Suasana wisuda sarjana UMSU) yang diikuti sebanyak 1.617 peserta dibagi menjadi 10 sesi dengan menerapkan protokol kesehatan sangat ketat.

Penerapan protokol kesehatan terhadap peserta dan panitia wisuda selain dengan pembatasan jumlah peserta untuk setiap sesi, juga harus mengikuti sejumlah pemeriksaan dan ketentuan

Penerapan protokol kesehatan ketat sesuai dengan ketentuan pemerintah dan pedoman kesehatan PP Muhammadiyah dimulai dari pemeriksaan suhu tubuh saat memasuki kampus dan ruangan acara, mencuci tangan dengan sabun dan wajib mengenakan masker serta face shield selama acara berlangsung.

Para wisudawan juga wajib menjaga jarak (social distancing) yang posisinya diatur di dalam ruang acara. Selain itu untuk menghindari kerumunan, peserta wisuda juga tidak didampingi orang tua dan anggota keluarga lainnya.

Tidak itu saja, seluruh panitia acara wisuda juga wajib mengikuti rapid test di klinik pratama UMSU.

Panitia juga menyediakan fasilitas daring untuk peserta wisuda yang tidak bisa hadir ke lokasi acara di kampus. Untuk para orang tua dan keluarga para wisudawan yang tidak bisa menghadiri langsung karena penerapan protokol kesehatan bisa mengikuti seluruh rangkaian acara dengan fasilitas live streaming di chanel youtube, umsu TV.

Meski pelaksanaan wisuda tahun ini berbeda dari sebelumnya karena pandemi Covid-19 yang mengharuskan penerapan protokol kesehatan, namun tidak mengurangi suasana khidmat prosesi. Penggunaan perangkat teknologi memungkinkan seluruh rangkaian acara bisa berjalan tanpa kendala.

Penyediaan perangkat teknologi selain untuk peserta wisuda yang tidak bisa hadir langsung ke lokasi, juga guna memfasilitasi para tokoh undangan yang ingin menyampaikan ucapan selamat secara daring kepada wisudawan di antaranya Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Sekertaris Kabinet, Pramono Anung, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Sekda Provsu, Hj. R. Sabrina.

Pada kesempatan itu, Rektor juga menyoroti soal pandemi Covid-19   yang telah memunculkan  kerentanan sosial ( social vurneability)  yang terjadi pada masyarakat. Dalam menghadapi pandemi Covid-19 menyebabkan posisi ketahanan masyarakat  (community resilience) mengalami shock  secara lahir dan batin.

Menyangkut dengan fenomena keterbatasan dan semakin banyak korban yang terpapar Covid-19, dibutuhkan pendampingan dan advokasi dari sarjana-sarjana UMSU, khususnya dokter muda alumni FK UMSU yang baru diwisuda.

“Kita yakin para dokter atau  para sarjana UMSU  akan mampu memberikan edukasi dan pendampingan sosial,  edukasi kesehatan, serta advokasi terhadap masayarakat yang terdampak covid-19,” ujar Rektor UMSU ini.

”Maka peran para dokter muda dan para sarjana UMSU akan sangat di nantikan sebagai pencerah di manapun berada,” lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah Sumut, Prof Dian Armanto, Phd mendukung kegiatan wisuda UMSU yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Hal ini menjadi prestasi tersendiri dari sekian banyak prestasi sehingga menempatkan UMSU sebagai perguruan tinggi terbaik di Sumatera Utara dan satu-satunya universitas swasta terakreditasi A dengan 15 prodi terakreditasi A.

Pelaksanaan wisuda magister dokter dan sarjana UMSU diikuti sebanyak 1.617 orang terdiri dari  Program Pascasarjana sebanyak 128 orang, Fakultas Hukum 140 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 201 orang,  Fakultas Kedokteran 173 orang, Fakultas Teknik 158 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 136 orang, Fakultas Agama Islam 86 orang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 451 orang, dan Fakultas Pertanian 144 orang. (Andriani)

BEEITA TERBARU:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *