Barus,PRi.Com – Barus sebagai salah satu wilayah di Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara, ternyata banyak menyimpan cerita sejarah purbakala,purbakala, selain makam -makam kuno, ada juga sebuah situs yang memang belum begitu gencar dipromosikan,

Situs yang tergolong punya sejarah religi ini berlokasi di desa Sihorbo Kec Barus Utara, sekitar 300 meter dari gereja HKBP Sihorbo terdapat sebuah sumur tua yang belakangan disebut namanya ” Sumur Nomensen “

Pontius K Siregar pendeta HKBP resort Sihorbo Kec Barus Utara  baru -baru ini kepada PRi. Com  menceritakan, pada awalnya Sumur Nomensen ini dikenal masyarakat dengan nama “Sumur Ni Tuan “.

Sumur ini digali oleh para missionaris sejak Pendeta Haibah berkebangsaan Jerman yang datang ke Sihorbo pada tahun 1911.

“Sebenarnya sebelum Pdt Haibah datang sudah ada beberapa pendeta yang datang ke Sihorbo antara lain Pdt.  Otho Danner, Klammer dan Khofe, setelah itu barulah William Kaisar, seluruh penginjil ini sudah menikmati jernih dan beningnya air sumur Nomensen ” sebut Pontius. 

Menurut Pontius  sumur Nomensen ini dikembangkan oleh William Kaisar, saat itu ia ingin mendirikan sebuah rumah sakit di Sihorbo dan yang pertama ia lakukan adalah mencari sumber mata air, akhirnya William Kaisar menemukan sumur Nomensen atau sumur Nituan. 

” Untuk mengalirkan air kerumah sakit dan penduduk sekitar William Kaisar membangun reservoirs atau tangki penampungan air agar bisa didistribusikan ke rumah penduduk, ada tiga reservoirs yang dibangun ” tuturnya.

Sumur Nituan ini berobah namanya menjadi Sumur Nomensen pada tahun 2017 melalui sebuah seminar yang alot sumur ini diterima sebagai sumur Nomensen. Karena apapun alasannya campur tangan Nomensen untuk mengirimkan para missionaris ke Sihorbo tidak terlepas dari jasa Nomensen.

Bisa saja sumur ini sudah dirintis Nomensen ketika ia sampai di desa Sijungkang kemudian lalu ke Sihorbo. Nah tentunya Situs yang merupakan objek Pariwisata ini perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah Tapteng untuk dilestarikan dan dikembangkan, t.utupnya. (Zurlang) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *