Samosir. PRi.Com
Harapan masyarakat Desa Bonandolok dan Desa Hasinggaan, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, akhirnya terwujud setelah penantian panjang selama kurang lebih 16 tahun. Pembangunan Jembatan Sitapigagan yang menghubungkan kedua desa tersebut kini telah memasuki tahap akhir pengerjaan.
Jembatan Sitapigagan menjadi infrastruktur strategis yang membuka konektivitas antarwilayah desa hingga lintas kabupaten. Akses ini ke depan diharapkan tersambung hingga Silalahi, Kabupaten Dairi, serta wilayah Kabupaten Karo.
Bupati Samosir Vandiko T. Gultom melakukan peninjauan langsung pembangunan jembatan dan jalan akses di Desa Bonandolok, Senin (23/12/2025). Ia menegaskan bahwa pembangunan tersebut merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Kabupaten Samosir dan Pemerintah Pusat.
“Pembangunan jembatan ini merupakan bentuk sinergi pusat dan daerah. Abutment jembatan dibangun melalui APBD Kabupaten Samosir, sementara konstruksi jembatan dibiayai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” ujar Vandiko.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Samosir telah mengerahkan alat berat dan armada truk untuk membuka akses jalan Bonandolok–Hasinggaan. Dengan selesainya pembangunan jembatan, akses transportasi darat antar desa dapat segera difungsikan.
Selain pembangunan jembatan, Vandiko menjelaskan bahwa usulan pembangunan jalan dari Simpang Tulas menuju Bonandolok melalui skema Instruksi Jalan Daerah (IJD) telah direalisasikan. Saat ini, ruas jalan sepanjang 1,7 kilometer tersebut tengah dikerjakan dengan lapisan hotmix melalui dukungan Kementerian PUPR.
“Selama ini kondisi jalan dari Simpang Tulas ke Bonandolok rusak. Kini sudah di-hotmix. Kami berkomitmen membuka konektivitas antar desa dan antar daerah, termasuk menghubungkan Kabupaten Samosir dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo,” katanya.
Ke depan, Pemerintah Kabupaten Samosir kembali mengusulkan pembangunan ruas jalan Simpang Gotting–Janji Raja agar masuk dalam program IJD tahun berikutnya.
Bupati Samosir menilai pembangunan jalan dan jembatan tersebut akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat serta mendukung pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba, khususnya potensi Wisata Air Terjun Sitapigagan di Desa Bonandolok.
“Dengan terbukanya akses ini, potensi wisata akan semakin mudah dijangkau. Harapannya, kunjungan wisata meningkat dan kesejahteraan masyarakat ikut terangkat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Samosir menyampaikan bahwa pembangunan jembatan Sitapigagan ditargetkan rampung pada 2025, dengan catatan kondisi cuaca mendukung.
Camat Sianjur Mulamula Andri P. Limbong menyampaikan apresiasi atas pembangunan infrastruktur tersebut. Menurutnya, pembukaan akses jalan dan jembatan membawa dampak besar bagi masyarakat.
“Desa yang sebelumnya tertinggal kini berpeluang menjadi desa berkembang. Biaya hidup masyarakat juga lebih efisien karena akses transportasi semakin mudah,” ujarnya.
Dukungan juga disampaikan anggota DPRD Samosir dari Fraksi Golkar, Jonny Sagala. Ia menyebut pembangunan Jembatan Sitapigagan sebagai jawaban atas keraguan masyarakat selama bertahun-tahun.
“Dulu sempat dianggap janji, kini terbukti. Kami siap bersinergi untuk menuntaskan akses jalan hingga tembus ke Silalahi, Kabupaten Dairi,” katanya.
Hal senada disampaikan anggota DPRD Samosir Pantas L. Limbong, yang menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Bupati Samosir dalam berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
Koordinator Lapangan Kementerian PUPR, Ronny T. Sitanggang, menjelaskan bahwa pekerjaan hotmix ditargetkan rampung hingga akhir tahun dan akan dilanjutkan dengan lapisan atas pada tahun berikutnya.
Pembangunan Jembatan Sitapigagan disambut antusias masyarakat setempat. Salah seorang warga Desa Bonandolok, Rohani Panjaitan, mengaku bersyukur atas terealisasinya pembangunan tersebut.
“Jembatan ini sudah kami nantikan selama 16 tahun. Baru pada masa kepemimpinan Bupati Vandiko pembangunan ini bisa terwujud,” ujarnya. ( Hots)
