Dewan Pembina Forum Asatidz Belawan H. Syailendra Damanik memberi sedekah shubuh

Belawan, PRESTASIREFORMASI.Com — Dalam pelukan waktu fajar—di setiap Shubuh Ahad dengan penuh semangat menggelorakan semangat shubuh berjama’ah dari masjid ke masjid di Kecamatan Medan Belawan. Kegiatan meliputi shalat shubuh berjama’ah, shubuh bershalawat, kuliah shubuh, sadaqah shubuh dan sarapan pagi bersama.

Itulah kini yang tengah diteladani Forum Asatidz Medan Belawan (FAS-MB) dalam upaya menjemput rahmat, hidayah dan keberkahan di waktu shubuh dan menuju perubahan yang lebih baik di masa datang.

Berkah shubuh dipersejuk dengan turunnya hujan. Tapi semangat jama’ah tidak mengendur untuk hadir ke masjid. Shubuh berjama’ah, Ahad (29/10-2023) ini dilaksanakan di Masjid Istiqamah Jalan. T.M Pahlawan Belawan Lama Kelurahan Belawan I. Jama’ah yang hadir shubuh itu tercatat lebih dari 400 orang masyarakat Belawan.

Safari shubuh di masjid yang tergolong makmur di Kelurahan Belawan I ini merupakan perjalanan shubuh berjama’ah pekan ke-8 yang dilaksanakan para ustadz di ujung utara Kota Medan ini.

Ini merupakan safari shubuh yang paling ramai dibanding tujuh pekan sebelumnya. Jumlah jama’ahnya yang memenuhi shaf di ruang utama dan di sisi serambi masjid menyamai jumlah jama’ah shalat jum’at. Kondisi masjid penuh shubuh itu.

Shalawat: FAS MB bersama 400 jama’ah membaca shalat pada acara safari shubuh di Masjid Istiqamah Belawan Lama, Ahad 29 Oktober 2023.

Sebagaimana biasa, di masjid-masjid sebelumnya, rangkaian ibadah dimulai dari shalat shubuh berjama’ah. Kemudian berdzikir, membaca shalawat, kuliah shubuh, sadaqah shubuh, dan sarapan pagi bersama.

Kuliah shubuh disampaikan oleh al-utadz H. Ilham Maulana, S.Hi, M.M. Dalam tausiyahnya penceramah asal Kelurahan Berlawean Bahagia ini mengingatkan nkepada jama’ah tentang bahaya penyakit hati berupa ujub. Penyakit hati yang satu ini, yakni membanggakan diri dengan ilmunya dan menganggap orang lain bodoh. Cuma dialah yang paling pintar.

Penyakit hati yang satu ini—jika dibiarkan terus merajalela dapat membawa kehancuran bagi manusia itu sendiri. Maka itu, perlu diwaspadai. Selain itu, penceramah juga mengingatkan tentang bahayanya sifat bakhil (kedekut), yakni kedekut akan ilmu maupun harta. Pelit untuk berbagi. Hidup menyendiri seakan tak butuh pertolongan orang lain.

Penyakit hati yang satu ini pada gilirannya bukan cuma membawa kehancuran di dunia saja, tapi juga akan membawa kesengsaraan di akhirat. Semoga melalui mejlis inidapat mengingatkan kita agar tidak terpedaya pada penyakit hati tersebut, pesan ustadz Ilham Maulana.

Mengomentari penulis tentang kiprah Forum Asatidz Medan Belawanini, al-Ustadz H. Junaidi Husda, S.Ag, M.M menyebutkan, bahwa kiprah FAS-MB ini tidak terikat sedikit pun dengan kepentingan politik dan dukung-mendukung untuk keperluan 2024.

“Ini murni bang untuk kepentingan menggugah semangat beribadah shalat shubuh berjamaah dalam keperluan menanamkan cinta shalat shubuh berjamaah dan bershalawat, serta menghidupkan majelis ilmu di waktu shubuh,” sahutnya didampingi ustad Drs. H.Asnawi Jamaluddin.

Kita berharap melalui program shubuh berjama’ah ini pada gilirannya semakin terajut silaturrahim, dan bentuk kepedulian sesama kita seakidah. Karena Islam itu laksana tubuh, sakit satu organ tubuh, maka yang lainnya turut merasakannya.

Di sela tausiyah dikumandangkan, tokoh masyarakat Belawan H.Syailendra Damanik selaku Dewan Pembina Forum Asatidz Medan Belawan ini menyisihkan sebagian rezekinya dalam program sadaqah shubuh yang diberikan kepada jama’ah yang berdomisili di bibir pantai Belawan itu.

Hikmah di safari shubuhFAS-MB ini tak cuma menyentuh jama’ah yang melaksanakan shalat shubuh berjam’ah di Masjid Istiqamah Belawan I itu saja. Tapi beberapa ibu-ibu juga turut mengenyam rezeki lewat memasak nasi lemak untuk sarapan pagi bersama. Nasi yang dimasak bunda-bunda terbaik itu dibeli FAS-MB melalui badan kenaziran masjid, sehingga mereka juga mendapat penghasilan.

Pengurus bersama Dewan Pembina Forum Asatidz Medan Belawan, Shubuh Ahad, 29 Oktober 2023. (h/Masri Tanjung)

Mengenakan Seragam
Di penghujung acara, sebelum berhurak sila meninggalkan masjid yang tergolong makmur itu, para ustadz yang tergabung di dalam wadah Forum Asatidz Medan Belawan di bawah binaan H.Syailendra Damanik ini diabadikan dengan tampilan “gaya bebas”. Dengan senyum penuh pesona mengenakan jas berwarna biru metalic, lis putih dilengkapi dengan pin.

Susunan Pengurus FAS-MB, Dewan Pembina: H. Syailendra Damanik, dan Mafrizal.
Para Ustadz: 1. H. Aswan Ramidy, L.C, S.Ag, 2. Drs. H. Asnawi Jamaluddin, 3. H.M Nurhawabi, 4. H. Junaidi Husda, S.Ag, M.M, 5. Kanzun Khairuddin Zakaria, 6. Ismail Harun, S.Hi, 7. Teuku Zakaria Yusuf, 8. Mulianto, S.Pd.I, 9. Muhammad Imam Muttaqin, 10. Muhammad Iqbal, 11. Dimas Restu Aji, 12. Muhammad Hatta, dan 13. Umar, S.Pd.I.

Koordinator lapangan: 1. Fuad Nasution, 2. H.M. Noor Wahid, 3. Syamsuni, dan 4. Ismet Hadi Daulay. Koordinator Liputan: Baginda Masri Tanjung. (Masri Tanjung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *