,BELAWAN,PRESTASIREFORMASI.Com— Maghrib Selasa 08 November 2022 bertepatan dengan malam 14 hari bulan Rabi’ul akhir 1444 Hijriyah, Allah tunjukkan kudrat dan hiradat-Nya terhadap ciptaan-Nya.
Malam itu cahaya bulan purnama tertutup oleh kuasa Ilahi, yakni rembulan tak terlihat di langit Belawan maghrib itu, karena terjadi gerhana bulan total.
Ummat Islam di antero dunia menyambut tanda-tanda Kebesaran Ilahi dengan melaksanakan shalat sunnat gerhana bulan dan khutbah.
Di Masjid Jami’ Belawan sedikitnya 400 muslimin dan muslimat melaksanakan shalat berjamaah dan mendengarkan khubah. Ini dilaksanakan ba’da shalat maghrib dipimpin al-ustad Drs. H. Syamsul Bahri bertindak sebagai imam dan khatib.
Ini perlu dipertegas guna membersihkan aqidah yang salah. Shalat sunnat gerhana dilaksanakan bukan karena wafatnya putera tercinta sehingga alam turut bersedih,tegas khatib seraya menjelaskan makna Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 191, yang artinya “Yaa Tuhan kami tidaklah Engkau ciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engakau, lindungilah kami dari adzab neraka.
Khatib asal Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan itu dalam khutbahnya menjelaskan, bahwa shalat sunnat gerhana ini dilaksanakan sesuai anjuran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, apabila terjadi gerhana, maka laksanakanakanlah shalat sunnat gerhana dan khutbah.
Dan, bukan karena lahirnya seseorang. Juga bukan karena matinya seseorang. Tapi, ini merupakan Kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Inilah sejarah terjadinya shalat sunnat gerhana yang terjadi hingga malam ini, khatib tetap Masjid Jami’ Belawan ini.
Peristiwa alam gerhana bulan total ini adalah teguran Allah kepada kita ummat Nabi Muhammad SAW, maka isilah dengan shalat dan do’a.
Terjadinya Kebesaran Allah, Ia tunjukkan kepada kita malam hari ini, maka kita sambut dengan melaksanakan amal ibadah memuji Kebesaran Ilahi. Jangan menyambutnya dengan kegirangan dan kegembiraan, karena ini merupakan teguran Allah kepada hamba-Nya. (masri tanjung).
