Tapteng, PRESTASIREFORMASI. Com – Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) menyatakan, pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) Tapanuli Tengah, Sumatra Utara yang digagas Ketua Pembina Yayasan Matauli, Dr Ir Akbar Tandjung, telah memenuhi syarat minimal.
“Perguruan tinggi ini insya Allah bisa di usulkan ke Kemenag, telah memenuhi syarat minimal,kemudian nanti akan di proses Kemenag ke BAN PT, seterusnya akan turun surat izin operasional oleh Menteri Agama, sehingga perguruan tinggi ini bisa menerima mahasiswa baru dan mengadakan perkuliahan,” Kata Wakil Ketua bidang Administrasi Umum dan Keuangan STAIB Tapteng Dr. Abdussima,MA yang dihubungi Selasa, 4/10-2022.
Ketua Asesor BAN PT Dr. H. Supriyadi Ahmad, MA dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta datang bersama rekannya Aseseor BAN PT, Dr H Rizal MAg CRP dari UIN Mahmud Yunus Batusangkar, yang ditugasi Kementerian Agama melakukan visitasi asesmen lapangan.
Dr Abdusima Nasution MA, menambahkan , asesmen lapangan yang dilakukan BAN PT untuk pendirian institusi STAIB Tapteng berlangsung 2 hingga 4 Oktober 2022.
Dikatakan Abdussima , hal ini merupakan salah satu syarat untuk pembukaan perguruan tinggi baru. Sebelum dikeluarkan izin operasional, maka asesor dari BAN PT turun untuk mengkonfirmasi hal-hal yang dilaporkan sesuai tertulis pada borang pengajuan institusi baru.
“Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar. Jadi proses ini diharapkan akan memberikan legalitas formal sebuah perguruan tinggi bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus di Tapteng,” kata Abdussima.
Dia menjelaskan, pendirian STAIB merupakan keinginan besar Ketua Dewan Pembina Yayasan Matauli, Akbar Tandjung untuk menyahuti tentang peradaban Islam. Apalagi Barus merupakan titik nol masuknya agama Islam di Indonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada tahun 2017.
“Jadi ini harus kita dukung bersama untuk menggali berbagai nilai sejarah yang belum terkuak. STAIB Tapteng membuka dua prodi, yaitu Studi Agama dan Sejarah Peradaban Agama Islam,” katanya.
Sementara itu, Ismail Ahmad, Dari Kemenag Tapanuli Tengah menyampaikan bahwa kedepan tidak saja sebagai perguruan tinggi tetapi juga sebagai perguruan tinggi yang membanggakan di tengah-tengah masyarakat khusunya kabupaten Tapanuli Tengah.
“Kami yakin dan percaya dengan struktur pengelolaan, dan struktur pengelola pengurus ini optimis kita bahwa perguruan tinggi ini akan berjalan dengan baik sesuai dengan harapan, dengan visi dan misi yang sudah ditorehkan oleh Yayasan Matauli.”
Ketua pelaksana pembangunan STAIB Tapteng, Dr Fahriany bersyukur dengan visitasi asesmen lapangan BAN PT tersebut setelah 16 bulan melakukan segala persiapan.
“Ya, mulai borang dan dokumen pendukungnya, kemudian rekomendasi dari Kopertais Wilayah IX Sumatra Utara, pengajuan ke Kementerian Agama, BAN PT dan akhirnya hari ini, kami dapat melaksanakan penyambutan asesor dalam penilaian lapangan. Harapan kita hasilnya akan baik,” kata Fahriany.
Banyak masukan disampaikan asesor untuk memperbaiki persyaratan minimum, terutama sarana dan prasarana. Walau hanya dua prodi yang dibuka, tetapi sesuai aturan BAN PT, harus ada laporannya. Kemudian, harus ada pustakawan dan ini harus segera di follow up (tindaklanjuti).
Ketua Umum Yayasan Matauli, Fitri Krisnawati Tandjung mengatakan, pendirian STAIB Tapteng memperkuat didirikannya tugu kilometer nol masuknya Islam di Indonesia di Kota Barus, dengan sebuah institusi perguruan tinggi.
“Sebagai institusi pendidikan yang sudah 30 tahun lebih mengabdi di pantai barat Sumatra Utara, khususnya Tapteng, kita ingin memberikan sumbangsih kepada daerah dan masyarakat. Semoga terus membawa manfaat yang baik,” katanya.
Pihaknya berharap, STAIB Tapteng dapat memberikan kontribusi positif bagi pencerdasan masyarakat, terutama kehidupan umat beragama di Kabupaten Tapanuli Tengah. (Zurlang/ap)