
Jakarta, PRESTASIREFORMASI.Com – Akhirnya ditemukan obat anti virus Corona atau yang biasa disebut covid -19. Penduduk dunia yang jumlahnya miliaran sangat berterima kasih atas temuan ini.
Mengutip Chanel News Asia, obat anti virus covid -19 yang dikembangkan Merck& Co Pil Merck. Obat pertama untuk penyembuhan virus Corona ini cukup menghebohkan dan sedang jadi perbincangan hangat di kalangan para ahli di dunia. Pasalnya obat yang diberi nama Molnupiravir ini memiliki manfaat mengurangi tingkat keparahan hingga kematian pada pasien Covid-19.
Dikabarkan juga bahwa Molnupiravir tinggal menunggu izin dari otoritas setempat. Jika itu terjadi maka obat tersebut akan jadi anti virus siap minum pertama untuk covid -19.
“Anti virus minum atau oral ini bisa mempengaruhi risiko rawat inap dan menurunkan keparahan,” ujar Amesh Adalja, peneliti di pusat keamanan kesehatan Jhons Hopkins. Pil ini bisa disebut membuat pengobatan covid-19 jadi lebih praktis dan efektif serta memudahkan logistik pengiriman obat.
“Juga selama ini , pengobatan yang menggunakan Remdesivir yang digunakan sebagai anti virus penangan covid -19 , umumnya di berikan pada orang yang dirawat di rumah sakit. Molnupiravir ini akan mengubah standard cara penanganan Covid-19,” tutur Chief Executive Merck, Robert Davis.
Tidak seperti kebanyakan vaksin covid -19 yang menargetkan protein spike di luar virus. Pengobatan ini bekerja dengan menyasar enzim yang digunakan oleh virus untuk membuat salinan dirinya sendiri.
Merck, yang dikenal dengan nama MSD di Inggris ini , mengatakan bahwa cara kerja tersebut membuat obat ini tetap efektif dalam melawan berbagai varian baru virus yang muncul di masa depan.
Saat ini Molnupiravir sudah menyelesaikan hasil uji coba tahap 3 dengan hasil yang sangat memuaskan. Analisis sementara menyebutkan dari 775 pasien diamati khususnya mereka yang berisiko dirawat di rumah sakit atau berisiko meninggal karena mengalami gejala berat yang dideritanya.
Hasil dari analisa ditemukan bahwa 7,3 persen dari total pasien yang diberikan molnupiravir dua kali sehari selama lima hari dirawat di rumah sakit , tidak ada pasien yang meninggal selama 29 hari setelah pengobatan diberikan kepada penderita covid -19.
Hasil ini dibandingkan dengan pasien yang dirawat inap 14,1 persen dari total pasien yang mendapat kan pil plasebo atau obat kosong. Dari kelompok plasebo ini terjadi 8 kematian akibat covid -19.
Untuk diketahui Merck adalah perusahaan pertama yang melaporkan hasil uji coba obat pil untuk virus covid-19. Tetapi perusahaan lain masih banyak untuk menciptakan obat yang serupa dengan molnupiravir ini.
Seperti yang di ketahui saingan Merck di AS ialah pfizer baru baru ini uji coba tahap akhir dari dua tablet anti virus yang berbeda. Sementara perusahaan Swiss Roche tengah mengerjakan obat yang sama pula.
Merck mengatakan pihaknya berharap dapat memproduksi 10 juta program molnupiravir pada akhir 2021 nanti. Pemerintah AS telah setuju untuk membeli obat itu senilai $ 1,2 milliar atau setara dengan Rp 17,1 triliun jika mendapat persetujuan dari badan regulator FDA.
Merck mengatakan sedang dalam negosiasi dengan negara negara lain, termasuk Inggris dan juga telah menyetujui kesepakatan lisensi dengan sejumlah produsen obat generik untuk memasok obat ini ke negara negara dengan mayoritas penduduk berpenghasilan rendah dan menengah.
Terlepas dari semua ini penduduk dunia sudah tentu kegirangan dengan ditemukan obat molnupiravir ini . Dan tidak ada kecemasan berlebihan dari virus Corona atau covid -19 yang sudah banyak menelan korban jiwa. Semoga perusahaan Merck dapat segera mendistribusikan obat tersebut ke penjuru belahan dunia mana pun. (Saiful AP/PKSumut).