Petugas memeriksa kantung jenazah berisi potongan tubuh korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Jakarta, Senin (11/1/2021). Temuan tersebut kemudian dibawa ke RS Polri untuk di identifikasi. (sumber foto:Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

Jakarta, PRESTASIREFORMASI.Com – Sampel DNA dari keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hampir lengkap. Sampai dengan hari ini, menyisakan 3 sampel korban saja yang belum diterima oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

“Dari diskusi yang kami lakukan dengan kepala RS telah diidentifikasi DNA dari keluarga 59 masih kurang 3,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meninjau Posko Antemortem di Rumah Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1).

Budi menyampaikan, sampel DNA para korban diperkirakan akan lengkap hari ini. Pihak Sriwijaya Air telah memberikan kepastian, akan menyerahkan seluruh sampel DNA korban hari ini, termasuk untuk sampel yang diambil di luar daerah.

“Info dari Sriwijaya akan dikirim hari ini jadi lengkap 62,” jelas Budi.

Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra. (h/jpc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *