PRESTASIREFORMASI.Com – – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyindir sejumlah pihak yang dinilainya diam saja melihat ketidakadilan.

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu mengandaikan sebuah percakapan antara seorang dosen dan mahasiswa dengan judul Tentang Keadilan.

Dalam dialog sang dosen, Gatot memaparkan makna keadilan.

Tulisannya dimulai oleh sang dosen yang menanyakan nama sang mahasiswa dan lalu dijawabnya. Namun, tanpa sebab yang jelas tiba-tiba sang dosen mengusirnya keluar ruangan.

Mahasiswa yang lain hanya diam melihat tindakan sang dosen kepada temannya tersebut.

Lalu, sang dosen bertanya tujuan suatu undang-undang dibuat.

Jawaban para mahasiswa beragam, ada yang menyebutkan untuk mengontrol perilaku manusia, diterapkan, dan mencegah yang kuat tidak menzalimi yang lemah.

Namun, sang dosen baru membenarkan ketika seorang mahasiswi menjawab bahwa undang-undang diciptakan untuk mewujudkan keadilan.

Sang dosen kemudian menanyakan kembali apa itu guna keadilan.

“Seorang mahasiswa menjawab, Agar hak semua orang terjaga dan tidak ada yang terzalimi,” tulis Gatot.

Sang dosen lalu menanyakan apa perlakuannya kepada seorang mahasiswa tadi merupakan perbuatan yang zalim. Pertanyaan itu dijawab iya dengan kompak oleh para mahasiswa.

“Dosen bertanya dengan nada tinggi, ‘Lalu kenapa kalian diam saja dan tidak menerapkannya? Apa gunanya undang-undang dan hukum kalau kalian tak memiliki keberanian untuk berjuang menerapkannya? Kemanusiaan tak bisa ditawar-tawar’,” beber Gatot.

Dialog itu ditutup dengan sang dosen yang meminta maaf pada mahasiswa yang diusirnya dan mengakhiri kelas hari itu.

“Pelajaran dari sebuah sikap jauh lebih berkesan daripada pelajaran dari sebuah nasihat. Ingat, demokrasi harus dibangun di atas rel hukum yang adil. Selamat berjuang,” tutup Gatot Nurmantyo.(h/genpi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *