Kunjungan LSM Somasi dan silaturahmi ke kecamatan Tiga Lingga di Ruang Kerja Camat Tiga Lingga TL.Tamba, Senin (4/3).

Dairi, PRi.Com — Kunjungan LSM Somasi ke Kecamatan Tiga Lingga–salah satu kecamatan tertua di kabupaten Dairi–mendapat sambutan baik dari Camat Tiga Lingga TL.Tamba.

T.L Tamba dalam pertemuan singkat tersebut, mengatakan “Jangan hindari wartawan jadikan mereka mitra kerja, jika ada masalah hadapi dengan tanggung jawab ,semua permasalahan dapat dicari solusi namun kemitraan perlu dibina bersama insan Pers /LSM. Tidak ada kata sempurna siapa pun orangnya tidak ada yang sempurna, yang sempurna hanya milik Tuhan yang maha Kuasa,” imbuhnya.

Namun, Camat Tiga Lingga ini tetap berharap agar rekan Pers/LSM jangan hanya menekankan ke pemerintah, namun juga harus mengkritisi pola pikir masyarakat agar dapat menerima motto Bupati Dairi, “Menuju Perubahan”.

Ia menyebut, jika saat ini di kecamatan Tiga lingga sangat banyak yang perlu dibenahi dan membutuhkan polesan ekstra. Bukan hanya masalah inprastruktur fisik bangunan  yang sudah sangat urgen dibenahi, namun sampai masalah  pola pikir masyrakat terhadap perkembangan ‘zaman Now’  istilah dalam sosmed juga sangat urgen diperhatikan.

Misalnya, masalah anak-anak di bawah umur yang sering mojok di pinggir jalan pada jam 11.00 wib malam, jika di tegur mengeles dengan alasan ringan.

“Enak aja mojok karena suasana agak remang remang di tempat tertentu”, ujar Camat T.L Tamba yang baru dilantik pada Senin (13/01/2020) lalu, saat dikunjungi di ruang kerjanya, Senin (4/2) di kecamatan Tigalingga kabupaten Dairi.

Menurut Tamba, saat ini yang sedang dia hadapi adalah sikap orang tua yang cuek menyangkut membenahi sikap anak di sekolah. Ini cerminan kurang perdulinya para orang tua terhadap pergaulan anak-anaknya.

“Jika Guru menasehati dan membina anak tersebut,  si anak melapor ke orang tua dan orang tua malah marah bawa kelewang,” ujarnya.

Selain itu hal yang juga paling prioritas dihadapi pak Camat di Tiga Lingga, menyangkut pusat pasar yang terlihat sangat kumuh dan aroma yang tidak sedap.

“Baunya sudah sangat menyengat dan sudah bolak balik disurati ke pihak yang berkompeten di kabupaten agar segera ditangani dan perlu perhatian khusus. Kemungkinan selama ini akar permasalahan yang dihadapi pemerintah cq camat saat sebelum ia ditempatkan di TIga Lingga, sudah bertumpuk persoalan yang harus digaruk,” ujarnya beristilah Batak.

Semua pekerjaan sudah membutuhkan pembenahan sementara tangan hanya dua yang menggaruk,” pungkasnya. Belum lagi menyangkut Desa yang sudah sangat banyak pengaduan dari pihak LSM dan Pers.

Camat Tiga Lingga ini menyebutkan, pembangunan yang juga perlu dibenahi terutama untuk mengubah kebiasaan dan adab masyarakat yang sudah turun temurun dari dulu, namun tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman dan program pembangunan.

“Namun saya bertekad secara persuasif untuk menghadapi dan membenahi agar Tiga Lingga maju dan dapat setara dengan kecamatan lainnya yang sudah maju dan berkembang,” harap T.L. Tamba.

“Sebelumnya saya saya belum pernah bermimpi sebagai camat, sebab lata berlakang pendidikan saya dari Hukum, namun terpicu adrenalin saya untuk bersentuhan langsung dengan dinamika dan sosial kemasyarakatan,” lanjut Tamba.

Untuk itu, sebagai Camat dia mencoba berbaur dengann lingkungan sambil berbenah sedikit demi sedikit, mengikuti irama langkah masyarakat hingga sering mendapat kritik dari masyarakat yang paling pedas. Namun saya tetap melangkah, sampai mencapai titik titik pendekatan yang efektif.

“Sikap dan kesan masyarakat yang kurang peduli terhadap perkembangan pembangunan perlu disusupi dan kemudian perlahan lahan mengubahnya,” ujarnya.

Namun T.L. Tamba juga berharap, kemitraan bersama insan Pers dan LSM perlu juga dibina.

“Saya himbau kepada para perangkat desa agar membangun kemitraan di lapangan. Semestinya insan Pers dan LSM yang turun ke lapangan merupakan penyeimbang yang selaras dengan kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, insan pers dan LSM mau bersusah payah turun hingga sudut daerah terpencil sekalipun, demi mengawal dan mengkritisi jalannya pembangunan sehingga sesuai dengan harapan masyarakat Dairi yang terkenal sebagai daerah yang nyaman dan paling hegemoni.

Pertemuan singkat antara Camat dan LSM Somasi, diharapkan menjadi jembatan penghubung terjalinnya kemitraan untuk membangun kerja sama memberi masukan dan saran, sehingga arah dan realisasi pembangunan tepat sasaran.

Melalui kunjungan ini diharapkan segitiga kemitraan antara Pemerintah, Masyarakat dan Insan Pers /LSM dapat terjalin menjadi ikatan kuat serta harmonis, sehingga dapat mengubah paradigma pembangunan yang menguntungkan semua pihak. (Nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *