PPL Dan JUT Terus Diintensifkan

Tarutung,PRESTASIREFORMASI.Com-Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Sumatera Utara (Sumut) termasuk daerah yang penghasilan masyarakatnya masih didominasi hasil pertanian, mungkin itulah sebabnya, Pihak Dinas Pertanian Taput tidak bosan lakukan kunjungan dari satu desa ke desa lainnya agar peroleh ramuan semangati petani dalam upaya meningkatkan produksi.

Kadis Pertanian Taput Ir. Sondang Erikson Yosua Pasaribu M.Si, mengungkapkan hal itu kepada wartawan, Selasa (13/7).

Dia menyebut, bahkan dengan melonjaknya covid-19 di berbagai daerah Indonesia belakangan ini tidak menyurutkan semangat Dinas Pertanian Kabupaten Taput untuk turun ke lapangan bersama staf, tentu dengan disiplin prokes.

Alasan lain yang tidak dapat diabaikan, ujarnya, adalah dalam rangka memanfaatkan peluang yang diberikan pemerintah pusat melalui Bupati Taput Nikson Nababan, maka kebijakan yang ditempuh memastikan ketersediaan dan kesehatan pangan di daerah ini harus terjaga, agar warga petani punya kemampuan memperoleh hasil.

“Kita harus lebih banyak berbaur dengan petani di lapangan untuk menelisik potensi serta kebutuhan obat-obatan untuk tanaman petani, karena kondisi saat ini adalah merupakan kesempatan berharga mengangkat harkat petani kita agar lebih baik ke depan,” ujar Kadis Pertanian Taput ini.

“Khususnya dalam rangka modernisasi pertanian, secara bertahap dan pasti punya magnit menumbuhkan petani milenial di hari esok,” kata Kadis Pertanian Taput Ir. Sondang Erikson Yosua Pasaribu M.Si, yang sehari hari disebut SEY Pasaribu,

Dia menegaskan, bahwa setiap kritik akan dijadikan pemacu kinerja meningkatkan hasil produk pertanian di daerah ini.

Dia menjelaskan lagi, Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dilibatkan lebih intensif kemudian diharuskan melakukan penyuluhan kepada petani serta lakukan pemeriksaan beragam jenis tanaman dan melaporkan hasilnya, sehingga kita dapat cari solusi dan sesegera mungkin cari jalan keluar.

Cara inipun diyakini dapat menambah pengetahuan para petani utamanya dalam rangka peningkatan produksi pertanian itu sendiri.

Selain mencek tanaman, personil PPL itu wajib Identifikasi potensi wilayah karena sangat penting, tujuannya supaya warga petani membudidayakan tanaman sesuai iklim wilayah masing- masing, tujuannya agar produksi yang dipanen memuaskan.

Adanya nada-nada sumbang belakangan ini menurut SEY Pasaribu adalah hal wajar,

“Jadi itu semua adalah kritik yang konstruktief, kemauan kita kritik itu maunya faktual dan relevan. Begitupun kita akan tetap jadikan menambah kreatifitas dan bukan memasung kinerja kami, namun kritik itu harusnya memahami bidang pertanian,” pintanya.

Maka dalam kaitan tersebut, dikatakan Pasaribu, Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Taput telah meprogramkan Lahan Siap Olah (LSO) kepada warga.

“Bahkan kita juga maksimal persiapkan LSO kepada masyarakat dengan cara pembukaan Jalan Usaha Tani (JUT) di 15 kecamatan,” tambah Pasaribu.

” Ini adalah kesempatan dan peluang yang sangat baik, jadi jangan disiasiakan dimana petani tidak bingung dan gagap menyongsong modernisasi pertanian ini nanti”, kata SEY Pasaribu beri semangat kepada para petani untuk lebih faham professie nya.

Menanggapi dorongan Kadis Pertanian Taput ini, Abdullah Sihombing petani muda Lobuharambir Desa Bonani Dolok Kecamatan Purbatua menuturkan, telah dibuka dua jalan usaha tani di dusunya dan masyarakat setempat melalui online ini sampaikan terimakasih kepada Bupati Taput Nikson Nababan dan Kadis Pertanian SEY Pasaribu.

“Kami percaya pembukaan jalan usaha tani ini akan berlanjut ke peningkatan dan pembangunan tambahan akan menyusul, ini tanda perbaikan ekonomi warga petani ke depan .

“Karena JUT Lobuharambir akan Interlink dengan dusun-dusun di desa lainnya. Dengan demikian walau secara bertahap namun pasti, lumbung pangan akan diraih petani daerah ini nanti,” kata Sihombing sangat optimis.(Jas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *