
Deliserdang, PRESTASIREFORMASI.Com – Tugas wartawan memang selalu beresiko, seperti dialami berinisial BN alias Bunyak (43), seorang Wartawan media online Bicaraindonesia.net. Dia dianiaya sekelompok orang saat meliput pemakaman pasien Covid -19, di Desa Ujung Serdang Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara.
Akibat pengeroyokan tersebut korban BN Alias Bunyak mengalami luka lembam di bagian tubuh dan bibir pecah .
BN mengungkapkan, telah membuat laporan ke Polsek Tanjung Morawa Polresta Deli Serdang pada Kamis (22/4) dengan bukti laporan nomor : STTLP / B/ 37 / IV / 2021 / SPKT/ Polsek Tanjung Morawa /Polresta Deli Serdang / Polda Sumut.
Dia menceritakan kronologis pemukulan, terjadi Rabu (21/04) sekira pukul 12.00 wib. Saat itu meliput pemakaman jenazah Robert Imanuel Ginting (49), warga Dusun I Desa Ujung Serdang Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang yang meninggal dunia di RSU Grand Medistra Lubuk Pakam karena dinyatakan terindikasi Virus Corona.
BERITA TERKAIT:
- 209 Personel Polres Samosir Ikuti Apel Kesiapan Akhir Operasi Lilin Toba 2025

- Enam Desa Dua Kelurahan Di Barus Langganan Banjir Aek Sirahar

- Kapolres Samosir: Bela Negara Harus Diwujudkan dalam Tindakan Nyata

- Bapenda Samosir Gelar Razia Kepatuhan Pajak Kendaraan, Wajib Pajak Diimbau Manfaatkan Program Keringanan

- Kejar Kepatuhan Pajak Kendaraan 2025, Bapenda Sumut dan Pemkab Samosir Gelar Razia Persuasif

- Kelompok 80 Dorong Penanganan Perubahan Kawasan Hutan Eks PT DMK di Sergai

“Tiba-tiba Saya mendapat perlakukan kasar dan kekerasan serta pengeroyokan puluhan massa yang mengakibatkan memar di bagian mata kiri, pecah bagian bibir dan lembam di bagian tubuh,” ungkap BN.
“Aku sudah tidak tau lagi siapa saja yang memukuli, karena aku langsung terjatuh begitu ditendang dari belakang oleh laki-laki yang katanya keluarga almarhum . Dan aku hanya mengetahui bertubi-tubi pukulan mendarat d itubuhku ini, sementara aku sudah dalam kondisi tidak berdaya pada saat kejadian itu,” tambahnya.
“Alhamdulillah masih dilindungi Allah SWT di Bulan Suci Ramadan ini, karena ada Anggota TNI yang datang melerai massa yang membabi buta saat itu,” sebutnya.
BN alias Bunyak menyebut, itu kan sebuah peristiwa yang harus saya liput sesuai tuntutan profesi saya sebagai Wartawan maka saya rekam kejadian pemakaman itu. Apalagi keluarga korban yang terindikasi Covid-19 tersebut terlihat histeris.
“Nah ketika saya rekam itulah ada perempuan yang tadi histeris, ngamuk-ngamuk sama saya karena direkam. Seketika itu pula tendangan dari belakang mendarat persis ke pinggang saya sampai saya tersungkur dan langsung disusul dengan pengeroyokan,” jelasnya .
Korban Bunyak sangat menyesalkan sikap Kades Ujung Serdang dan Petugas Bhabinkamtibmas yang terlihat tak berupaya melerai amuk massa yang seenaknya main hakim sendiri di depan petugas tersebut.
Untuk itu Dia berharap agar pihak Kepolisian Polsek Tanjung Morawa dapat segera menindak lanjuti kasus pengeroyokan ini.(Misnan)