Barus,PRESTASIREFORMASI.COM – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Aceh menggelar kegiatan Lawatan Sejarah tahun 2021 di kota Barus Tapanuli Tengah sejak 15 hingga 18 Maret 2021 dengan mengusung thema ” Mengenal Barus Sebagai Poros Jalur Rempah Sumatera ” . Hal ini sesuai dengan Program Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemebdikbud, dimana pada tahun 2024 jalur rempah dapat diakui UNESCO sebagai jalur dunia, hal itu disampaikan Kepala BPNB Aceh Irini Dewi Wanti dalam paparannya secara Webinar dari hotel Fansyuri Barus Tapteng ( Selasa 16/3-2021.)
” Dengan memilih Barus sebagai salah satu poros jalur rempah di Sumatera, diharapkan tumbuh kesadaran pentingnya tinggalan -tinggalan sejarah di Barus, sekaligus memahami dan merevitalisasi Karakter generasi muda melalui ketokohan, keragaman budaya dan sejarah, Karena Barus adalah salah satu Bandar masuknya Peradaban Islam di Nusantara ” kata Kepala BPNB Aceh Irini Dewi yang wilayah kerjanya meliputi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
BPNB Aceh dalam kegiatan lawatan sejarah ini, mengundang sekitar 70 peserta yang terdiri dari siswa SMA di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara serta guru pendamping.
” Disebabkan masih dalam situasi Pandemi Covid -19 kegiatan lawatan sejarah dibagi menjadi 2 metode yakni 20 peserta terdiri dari siswa dan guru yang berasal dari Tapanuli Tengah mengikutinya secara Luring dan 50 peserta dari beberapa Kabupaten di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara mengikutinya secara Daring ” kata Irini Dewi.
Webinar (daring dan luring) yaitu seminar kegiatan diisi oleh para narasumber masing-masing : Irini Dewi Wanti Kepala BPNB Aceh dengan topik Jalur Rempah, Dr Ketut Wiradnyana Kepala Balai Arkeolog Sumatera Utara dengan topik Situs Sejarah di Barus dan Zuardi Mustafa Simanullang budayawan dari Barus dengan topik Budaya Pesisir Barus.
Sementara itu Ketua panitia kegiatan Cut Zahrina kepada Prestasireformasi. Com mengatakan, seluruh peserta diwajibkan mengikuti kegiatan workshop di zoom meeting dengan thema yang berkaitan dengan tugas yang dilaksanakan oleh peserta, penulisan sejarah, tehnik reportase dan Bimbingan Karya tulis esay sejarah.
Dikatakan Cut Zahrina Peserta luring melakukan lawatan pada Situs sejarah yang ada di Barus sekaligus melakukan perekaman reportase Sedangkan peserta daring melakukan praktek reportase Situs sejarah pada lokasi masing – yang dipilih oleh peserta didampingi guru.
” Lawatan Sejarah ini bertujuan untuk melatih kesadaran terhadap lingkungan sekitar yang bernilai sejarah akan menjadi landasan berpikir dan semangat generasi muda untuk lebih maju dan berkembang, para peserta mengenal salah satu sejarah lokal untuk lebih menumbuhkan kebanggaan akan bangsanya dan sebagai model pembelajaran sejarah diluar ruangan yang dapat diperaktekkan langsung dilingkungan sekolah dan masyarakat”. Ujar Cut Zahrina. (Zurlang)
