Bagus/Tapteng, PRi.Com– Sejak dilaksanakannya sekolah lima hari di SMAN 1 Barus, sebagian besarnya para siswa selalu membawa “bontot” untuk makan siang di sekolah.Yang lainnya belanja makan di kantin dan warung sekitar sekolah. Ada juga yang pulang makan siang karena jangkauan waktunya cukup.
Makan bersama dengan teman di sekolah menjadi pengalaman tersendiri bagi Siswa, seperti pantauan PRi.Com di sekolah SMAN 1 Barus, Jumat (25/7).
Pada jam istirahat siang mereka yang membawa bekal makan siang berkumpul di salah satu ruang kelas, sementara yang lain mencari tempat teduh di bawah pohon rindang di sekolah.
Salah seorang siswi ketika ditanyakan tentang keadaan ini, memberanikan diri menyampaikan pendapatnya sembari bermohon namanya tidak ditulis menjelaskan kepada PRi.Com bahwa Sekolah lima hari ini ataupun pulangnya sore hari mengganggu aktivitasnya sore di rumah.
Biasanya dia pada sore hari bisa membantu orangtua ke sawah atau di ladang.
“Kita pada sore hari membantu orangtua kesawah atau ke ladang. Kalaupun tidak ke ladang kita bisa mempersiapkan makanan untuk orang tua yang pulang dari ladang menjelang malam hari. Kadang oada sore hari, saya melaksanakan kegiataan keagamaan ke geraja. Sekarang kegiatan ini saya lakukan malam hari,” jelasnya.
Ketika ditanyakan dukungan orangtua dalam mempersiapkan bekal makan siang, orangtuanya sangat mendukung karena dalam kesehariaan sudah terbiasa mempersiapkan makanan di pagi hari.
“Orangtua sangat…sangat mendukung.Semoga dukungan ini membawa keberhasilan bagi saya anaknya.!”.
“Beginipun keadaannya, saya sebagai siswa yang ingin mendapatkan ilmu pangetahuan dalam mencapai cita cita, saya siap mematuhi peraturan sekolah atau peraturan pemerintah ini. Saya beranggapan bahwa ini adalah untuk kebaikan kami,” tutupnya dengan senyum seperti berharap anggukan dari teman temannya. h/Nahar Frusta.
