Samosir, PRESTASIREFORMASI.Com
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkarya di Desa Paraduan, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir, mengembangkan usaha peternakan ayam bertelur sebagai wujud nyata program pemerintah pusat dalam mendorong pemberdayaan ekonomi desa. Langkah ini menjadi salah satu model pengelolaan sumber daya lokal yang mampu meningkatkan pendapatan desa secara berkelanjutan.

Direktur BUMDes Berkarya, pak Gurning, dalam keterangan pers yang diterima di lokasi peternakan pada Kamis (16/10), menjelaskan bahwa dirinya dipercayakan untuk memimpin pengembangan usaha desa melalui BUMDes. “Sebagai direktur, saya berkomitmen untuk menata dan mengembangkan usaha ini dengan serius agar dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” ujarnya.

Program ini mendapat dukungan modal dari pemerintah desa sebesar 20 persen dari total anggaran, yakni Rp 212 juta. Usaha peternakan ayam bertelur dijalankan di lahan kontrak yang sudah disewa dengan harga Rp 1.000.000 per tahun selama 10 tahun. Saat ini, BUMDes Berkarya membudidayakan 604 ekor ayam dengan fasilitas kandang yang mulai dibangun sejak Juni 2025.

Bibit ayam mulai masuk pada awal Oktober dan telah mencapai umur 80 hari. Sesuai perhitungan, ayam mulai bertelur pada awal Desember 2025. Modal usaha yang dikeluarkan tidak hanya untuk pembangunan kandang, melainkan juga untuk pembelian bibit, pakan ayam, serta biaya operasional lainnya.

Menurut Serti Gurning, peternakan ini dikelola dengan metode yang modern dan ramah lingkungan. “Kandang dibuat dengan dinding jaring-jaring agar sirkulasi udara lancar, dan kami memutar musik agar ayam tidak kaget oleh suara-suara mendadak. Selain itu, limbah tinja ayam akan diolah menjadi kompos untuk mendukung kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Kegiatan operasional sehari-hari dibantu oleh dua pekerja yang bertugas memberi makan ternak dan merawat kondisi kandang. Usaha ini diharapkan menjadi penyedia utama telur ayam di tingkat lokal maupun nasional ke depan.

“Saya berharap pemerintah pusat dan daerah memberikan perhatian lebih dalam pengembangan usaha ini agar dapat meningkatkan perekonomian desa dan menciptakan lapangan kerja,” pungkas gurning.

Semoga nantinya BUMDes Berkarya menjadi contoh nyata bagaimana optimalisasi sumber daya lokal melalui program pemerintah dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa. Dengan dukungan yang berkelanjutan, usaha ini berpotensi menjadi model usaha produktif desa lainnya di Indonesia. ( Hots)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *