



Tanjab barat PRESTASI REFORMASI COM.minggu 15/06/25.pembangunan jalan aspal di desa merlung kecamatan merlung kabupaten Tanjab barat propinsi jambi di duga salah penempatan dan salah kebijakan yang di lakukan pihak perkim tanjab barat.pasal nya terdapat pembangunan aspal sepanjang 364 meter dengan lebar 4 centi meter di jalur dua merlung dengan menggunakan anggaran APBD peralihan yang di kelolah rekanan inisial HD terdapat di tengah kebun sawit milik mantan pegawai perkim merlung yang jauh dari pemukiman warga,semantara seharusnya di tengah pemukiman warga semantara jalan tersebut terletak di jalan produksi perkebunan kelapa sawit sedangkan jalan di tengah pemukiman warga banyak yang rusak parah bahkan masih banyak jalan yang sepantas nya di aspal ada belum tersentuh sama sekali.pihak pekerja saat di kompirmasi AB soal jalan tersebut saya pun heran pak ko bangun jalan di dalam kebun warga seharus nya di tengah pemukiman yang nama nya perkim tentu perumahan dan pemukiman masyarakat tapi ko ini di tengah kebun sawit tapi ya kami pekerja di mana di suruh kerjakan kami kerjakan dan soal aspal itu di datangkan dari empe abunsendi kami hanya menghampar nya tidak di masak di lokasi tutur nya.warga setempat yang nama nya tak di publikasi juga banyak yang menyesalkan kenapa pengaspalan tersebut di bangun di tengah lokasi kebun mantan perkim semantara di depan mata di dalam desa banyak yang hancur dan belum di aspal kata mereka pihak perkim dan kontraktor hingga kini belum memberi jawaban saat di kompirmasi lewat wa.kini pengespalan tersebut di duga merupakan kangkelikong antara pihak perkim dengan mantan petugas perkim setempat di mintak kepada dinas dan instansi terkait untuk meninjau dan menindak lanjuti temuan tersebut terutama kejari tanjab barat untuk mengusut nya sehingga tidak ada lagi pihak pihak di duga bermain main dengan angaran APBD yang terindikasi kolusi dan napotisme.yang paling mengejutkan terungkap dari salah satu rekan media setempat inisial zl. bahwa pekerjaan tersebut sudah di priksa oleh inspetorat dan udah di setujui dan kami saat di lokasi di mintak tutup mulut ujar rekan media.jadi berarti ini jelas ada dugaan tindakan yang tidak sesuai aturan.mjn.