Poto: pengelola unit usaha kampung ulos huta raja.
Samosir. PRESTASIREFORMASI.Com
Pembangunan Wisata kampung ulos pada tahun 2020 dan selesai tahun 2021 serta diresmikan oleh presiden RI Jokowi. Dari awal pembangunannya semua berjalan dengan baik sampai peresmiannya oleh Presiden RI Jokowi.
Baru baru ini lahan ( tanah) tempat berdirinya bangunan toilet terjadi riak riak dari pemilik lahan sampai memasang benang Safety Line dengan kata lain dilarang menggunakan toilet.
Timbulnya pemasangan garis line ini menjadi pertanyaan besar di kalangan masyarakat kampung ulos huta raja desa lumban suho toruan dusun dia kec Pangururan samosir.
Menurut warga dari awal pembangunan sepertinya tidak pernah ada permasalahan. Karena pada saat sosialisasi pembangunan kampung ulos Huta Raja, Desa Lumban Suhi Toruan dusun 2 Kecamatan Pangururan pihak kementerian PUPR saat itu meminta supaya lahan clear dan clearing (diserahkan warga secara jelas dan tidak ada bermasalah saat pembangunan).
Hal ini dijelaskan oleh ketua Kelompok pengelola wisata kampung ulos Huta Raja kec Pangururan kab samosir, Haposan Simarmata kepada wartawan di wisata kampung ulos), Senin (23/12/2024).
Penjelasan Haposan sejak dimulai dari sosialisasi sampai selesai pembangunannya dan diresmikan tidak ada masalah, tapi di awal Desember 2024 ini pemilik lahan tempat berdirinya bangunan toilet kok jadi ada timbul permasalahan dari pemilik lahan Letkol Purnawirawan Nasip Simarmata, jelas Haposan.
Menurut keterangan Haposan, tidak mengetahui percis poin kesepakatan antara pemilik lahan dengan pemerintah dan kepala desa sebab hanya pemilik lahan dan kepala desa yang bernegosiasi tentang lahan tempat pembangunan gedung toilet sementara warga tidak dilibatkan disana. Jadi kami sebagai warga tidak tau isi poin pembicaraan itu, ujar Haposan.
Dilanjutkan Haposan, menurut pemilik lahan ada isi pembicaraan dengan kepala desa pada waktu itu yang tidak terpenuhi sampai sekarang sehingga membuat pemilik lahan keberatan dan membuat garis benang Safety line di gedung toilet. Sehingga pemasangan benang berupa Safety Line berakibat para wisatawan yang berkunjung tidak dapat menggunakan toilet yang dibangun pemerintah ini.
Pemasangan benang Safety Line sangat mengganggu kedatangan wisatawan ke kampung ulos bahkan wisatawan mempertanyakan ini kenapa sampai terjadi yang demikian, ujar Haposan.
Haposan Simarmata berharap ada penyelesaian antara kepala desa dengan pemilik lahan. Supaya gedung toilet ini dapat dipergunakan kembali untuk kemajuan wisata kampung ulos Simarmata.
Kami warga wisata kampung ulos Huta Raja berharap supaya kepala desa menyelesaikan isi poin permasalahan ini” harap Haposan.
Menurut kepala desa Lumban Suhi Toruan Raja Sondang Simarmata sewaktu dikonfirmasi wartawan menyampaikan, semua usaha yang ada di kampung ulos sudah ada pengurus yang mengelola wisata kampung ulos Huta Raja. Mereka lebih mengetahui detail permasalahan Yang ada. Ia sebagai kepala desa hanya sebagai peninjau dan pembina. Saya sebagai kepala desa akan konfirmasi nanti ke pengelola usaha disana.
Raja Sondang Simarmata menyampaikan, dalam waktu secepatnya akan melakukan komunikasi dengan pengelola wisata dan duduk bersama membahas hal yang terjadi. ( Hots )