
Belawan, PRESTASI REFORMASI.Com – Upaya meraih kasih-sayang (rahmat) Allah tak cukup dengan berdo’a dan berpangku tangan saja. Tapi harus ada perjuangan (usaha).
Perjuangan dimaksud meliputi antara lain: 1. Suka Menolong orang yang membutuhkan bantuan. 2. Amar ma’ruf anil munkar, dan 3. Melaksanakankan Shalat.
Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. ” (Q.S. At-Taubah: 71).
Demikian al-Ustadz Abdullah Sani menjelaskan hal itu dalam tausiyah shubuh di Masjid Jami’ Belawan, Senin 7 ramadhan 1445 H (18/03-2024).
Bersyukur merupakan kunci hidup bahagia. Walau bagaimana pun keadaannya hari ini, ia tetap berusaha untuk bisa berbuat baik. Ketika ia menolong, ia juga ditolong Allah.
Orang mu’min saling tolong-menolong untuk kebaikan. “Duh, gimana saya bisa menolong, sedangkan saya lagj susah. Caranya mudah. Do’akan mereka.
Siapa yang menolong memudahkan urusan dan melepaskan kesulitan saudaranya atau orang lain, Allah akan memudahkan urusannya.
Di akhirat, siapa yang bisa menolong kita? Hanya amal kita. Makanya jangan bakhil. Allah senantiasa akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong sesamanya.
Amar Ma’ruf: Jangan pernah bosan melakukan amar ma’ruf anil mungkar untuk mengharap rahmat Allah. Terutama terhadap anak dan keluarga. Jaga shalat yang lima waktu.
Bahaya Meninggalkan Puasa
Disebutkan, Nabi Muhammad SAW bermimpi dibawa oleh dua orang laki-laki ke atas bukit. Sampai di puncak bukit keadaan gelap.
Nabi SAW melihat banyak orang tergantung dengan posisi sungsang, kakinya ke atas dalam keadaan tercangkok. Disebutkan, mereka itu orang yang tidak puasa tanpa alasan uzur secara syar’i. Hanya sok-sokan saja (anggap enteng) terhadap aturan dan hukum serta perintah yang telah diwajibkan. (masri tanjung).