Bungo, PRESTASIREFORMASI.Com – Jumat Curhat kali ini, Kapolres Bungo AKBP Wahyu Bram, SIK mendengarkan keluhan dari masyarakat Kelurahan Jaya Setia, Jum’at (10/02/2023).

Tampak hadir pada Jum’at Curhat ini, selain Kapolres Bungo juga ada Kepala Dinas UMKM dan Perindagkop Ir .Supriyadi, staf pegawai BRI, Lurah Jaya Setia, Tokoh Pemuda dan para abang Ojek.

Dikatakan Kapolres bahwa pada Jum’at Curhat ini mengambil topik kerja sama angkutan dengan pedagang bekerja sama dengan pihak BRI untuk memperlancar pelaksanaan transaksi jual beli di Kabupaten Bungo. Adapun kerjasama tersebut diantaranya bersama ojek online atau Ojol atau Maxsim.

Terlebih dahulu sambutan dari Kadis UMKM dan Perindagkop Ir.Supriadi yang menjelaskan bahwa dengan semakin majunya zaman maka transaksi semakin canggih. Seperti pembelian kuliner atau barang-barang di pasar memberikan pekerjaan kepada kawan-kawan yang tadinya belum online menjadi ojek-ojek online.

Dan dengan adanya perkembangan ini tentu sedang didorong oleh pemerintah karena ini akan mempercepat gerakan-gerakan perekonomian kita,” kata Supriyadi.

Apalagi akan mendekati lebaran ini tentu akan terjadi kebutuhan sembako dan jumlah yang besar banget, jadi kita sudah ada ojol ada maksim atau lainnya. Nanti kita akan coba kolaborasi bagaimana membentuk kawan-kawan yang pelaku usaha ini atau dia tidak sempat belanja minta antarkan sehingga saling membantu,” tegas Supriyadi.

Dengan adanya Jum’at Curhat ini, kami dari pihak pemerintah sangat mendukung kegiatan Polri ini dan apa yg nantinya menjadi keluhan para ojol online dapat diketahui Bapak Kapolres,” tutup Supriyadi.

Kapolres Bungo AKBP Wahyu Bram menjelaskan pada dasarnya berawal dari warga yang mencari makan dengan menjual jasa pengantar.

“Materi ini dimulai ketika saya melihat pedagang di pasar yang intinya saya dapat informasi menjual kebutuhan konsumen,” kata Kapolres.

Dijelaskannya ada beberapa konsumen bukan berarti dia butuh dia tidak datang cuman waktunya tidak ada atau mungkin ya ada rasa panaslah atau nanti sajalah nanti sajalah sehingga mereka memanfaatkan ojek online atau maxsim.

Nah kemudian dikaitkan dengan para warga yang punya usaha ojek perusahaan selama ini belum melayani yang pesan-pesan online ini selain kalau misalnya nongkrong di tempat yang biasa. Maka dengan semakin berkembangnya zaman selain mudah untuk dapat orderan dari online maka mereka mengembangkannya melalui aplikasi.

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan kalau kita nganter disana kemudian ada disini, ada pesanan dan kita berangkat ke sana sini melalui aplikasi itu sehingga pemasukan menjadi tinggi.

Banyak yang terbantu dengan online ini kita hanya membantu bahwa disini ada jasa pembuatan jadi itu saya rasa sayang kalau tidak dimanfaatkan karena sangat besar manfaatnya,” papar Kapolres.

Jadi hari ini sengaja saya undang seperti ini nanti kalau ada pertanyaan atau keluhan dari masing-masing warga dapat dicari solusi sehingga tidak saling rebutan rezekinya dan semoga dengan adanya pertemuan ini kita dapat menyelesaikannya,” pungkas Kapolres.

Dari beberapa keluhan dan pertanyaan para tukang ojek ternyata belum semuanya memiliki HP Android dan belum mengerti cara memasukkan aplikasinya. (hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *