Pasien berobat jalan mengambil obat di apotek RSUD Aek Kanopan Labura ( photo : Saiful Azhar Panjaitan)

LABURA,

PRESTASI REFORMASI .COM – Sepertinya tidak terdengar pihak pemerintah Kabupaten Labura bisik bisik yang sudah menjadi rahasia publik tentang kelangkaan obat yàng terjadi di RSUD Aek Kanopan . Banyak pasien dari berbagai penjuru dari Kabubaten Labura dan Asahan yang merasa kesal dan kecewa akibat tidak adanya obat yang akan di terapikan kepada pasien.

“Menggerutu dan marah pun tidak ada gunanya. Karena tidak akan merobah suatu keaadaan yang sudah berjalan cukup lama pada Rumah Sakit ini, ” ujar salah sesorang pasien yang tak ingin di sebut namanya. Hal ini tentulah masyarakat Labura dan Asahan inginkan pihak Pemkab Labura turun tangan untuk mengatasi masalah kelangkaan obat ini. Karena ujung ujungnya pasien harus membeli obat sendiri pada apotek luàr. Jelas ini mengeluarkan uang pribadi untuk menebus obat di luar apotek Rumah Sakit Aek Kanopan.

Pada hal hampir lebih dari 90 persen masyarakat menggunakan BPJS untuk berobat di RSUD Aek Kanopan . Namun serasa tidak menggunakan BPJS dalam pantauan Kabiro Media Prestasi Reformasi .Com, Saiful Azhar Panjaitan. Banyak pasien yang mengeluh dan marah serta kesal.

Bahkan ada salah seorang dokter spesialis meresepkan obat pasien langsung ke apotek luar karena dokter sudah tahu tidak akan di temukan obat pada apotek Rumah Sakit Daerah Aek Kanopan untuk pasien tersebut.

JUNI RUDI salah satu pasien yang satu pun tidak ditemukan obatnya di RSUD Aek Kanopan. Yang langsung di berikan resep beli obat di apaotek luar. ( photo: Saiful Azhar Panjaitan)

Hal yang sama juga dialami oleh ibu Suriati, pasien poly jantung tetap mengeluhkan tidak lengkapnya obat yang di resepkan oleh dokter yang ia terima dari apotek RSUD Aek Kanopan. ” Tetap saja kurang obatnya setiap kali berobat, ” katanya menggerutu setelah di komfirmasi awak media ini.

RSUD Aek Kanopan sebenarnya cukup besar untuk skala Rumah sakit Daerah. Namun program pemerintah mengunakan BPJS hampir tidak berjalan mulus. Ini kan RSUD yang akan di kunjungi dua Kabupaten, Labura dan Asahan. Tapi untuk menerima kunjungan pasien hampir tak mememenuhi standart pelayan yang memuaskan. Bahkan RSUD Aek Kanopan hampir bisa di katakan di kalahkan Rumah sàkit swasta yang kecil kecil.

Semoga ini menjadi bahan perhatian dan pertimbangan para pemangku kebijakan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu utara ini. Bolak balik ganti Dirut RSUD Aek Kanopan , namun masalah tidak terselesaiakan. Bagaimana ini untuk ayahanda kami Bupati Labura dan Wakil Bupati beserta Sekda Labura ? ( Saiful Azhar Panjaitan ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *