Tanjab Barat PRESTASI REFORMASI Com – Warga desa Muara Danau kecamatan Renah Mendaluh kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) propinsi jambi, mengharapkan kepada pemerintahan kabupaten untuk segera perbaikan jalan lintas antar desa menuju kecamatan dan kelurahan, sebab kondisi jalan tersebut cukup parah berlobang dan berlumpur.

Hasi; p[antauan wartawan PRESTASIREFORMASI.Com le lawasan itu, Kamis (24/3/2022), sebagian badan jalan sudah berlobang dengan kedalaman mencapai 2 meter, sehingga ketika hujan turun jalan tersebut terputus tidak bisa dilewati karena tergenang air dan lumpur.

Padahal jalan tersebut juga satu-satunya menuju kecamatan dan kelurahan Lubuk Kambing. Apalagi jalan ini setiap pagi dilalui anak sekolah mulai SMP, SMA dan SMK.

Sejumlah warga berharap supaya Bupati dan Wakil Bupati Tanjab Barat berserta DPRD meninjau langsung untuk melihat betapa parahnya kondisi jalan tersebut, sehingga memprioritaskan segera untuk perbaikan.

Semantara warga setempat terus melakukan gotong royong perbaikan seadanya, namun kini jalan tersebut dalam kondisi rusak parah, apalagi saat hujan turun jalan tersebut tidak bisa dilewati sama sekali baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Sedangkan desa Muara Danau ini merupakan sentral pertanian yang dari tiga kecamatan, dan wilayah ini satu-satunya yang memiliki arel pertanian dan irigasi lebih kurang mencapai 50 hektar.

Jalan Muara Danau ini semenjak dibangun pemerintahan 20 tahun silam, hingga kini setelah rusak, belum mendapat perhatian dari pemerintahan kabupaten walaupun bupatinya udah beberapa kali berganti.

Kini desa Muara Danau ini tak ubahnya seperti dianaktirikan pemimpin daerah, sedangkan jalan tersebut merupakan jalan pemda setempat.

Kini seluruh warga desa Muara Danau sangat berharap agar jalan tersebut segera diperbaiki Pemerintah daerah.

Kepala Desa Muara Danau Marbun saat dikonpirmasi soal jalan tersebut, menjelaskan “Saya baru menjabat sebagai pejabat antar waktu lebih kurang baru enam bulan yang lalu, soal jalan ini sudah saya ajukan ke pemerintahan kabupaten tinggal menunggu hasilnya apa direspon atau tidak.”

“Namun yang jelas sudah kita ajukan, mengingat jalan ini sudah cukup parah. Kami pun bersama warga terus giat gotong royong dengan peralatan seadanya supaya jalan tersebut masih bisa dilalui walaupun kesulitan melaluinya,” tutur Kades ini.

Dia menambahkan, jalan antar kecamatan dan kelurahan ini sepanjang lima kilo dengan lebar empat meter. Sekiranya merental alat berat pun guna perbaikan, hanya memakan waktu sekitar dua belas jam. Kini masyarakat setempat merasa kesulitan melintas di jalan tersebut apalagi di saat kondisi hujan. (h/Marjuni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *