Sergai, PRESTASIREFORMASI.Com – Dua Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam kabupaten Serdang Bedagai sampaikan kata maaf kepada seorang pengacara di Kabupaten Sergai bernama Alamsyah, SH, berkaitan dengan statement yang kurang tepat disampaikan beberapa waktu lalu.
Informasi yang dihimpun wartawan, pertama kali yang menyampaikan kata maaf kepada Alamsyah SH adalah Ketua Persatuan Mahasiswa Islam (Permais) kabupaten Sergai (Sergai) Iqbal melalui video yang dibuatnya beberapa waktu lalu.
“Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, Saya atas nama Iqbal mohon maaf atas statement saya tadi, dari himbauan bapak Alamsyah SH, maka dari ini saya mencabut statement saya dan tidak melibatkan teman teman lainnya di Permasi karena ini murni kesalahan saya pribadi, maka saya mohon maaf kepada bapak Alamsyah SH,” ucapnya dalam video yang viral beredar, Jumat (25/2/2022) kemarin.
Sedangkan, penyampaian kata maaf kedua di sampaikan ketua Mimbar Sergai Ustadz Sulaiman (Sulai) kepada Alamsyah SH juga.
“Sudah saya sampaikan ke pihak yang bersangkutan bang, termasuk dengan bang Alamsyah,” tulisnya saat dihubungi wartawan melalui WhatsApp nya, Sabtu (26/2/2022).
Terkait dengan Statementnya tersebut, Ustadz Sulaiman mengatakan saya hanya menjawab susuai dengan kapasitasnya saja,” tutupnya.
Terpisah, pengacara asal kota Perbaungan yang juga merupakan Bendahara DPC Peradi Deliserdang, kabupaten Sergai dan kota Tebing Tinggi saat di temui wartawan membenarkan kedua ketua Ormas Islam tersebut telah menyampaikan kata maaf terhadap dirinya.
“Ya, keduanya sudah minta maaf terkait dengan statement yang mereka sampaikan kemarin, mereka tidak tahu bahwasanya statement yang saya sampaikan waktu lalu di Mapolres Sergai tidak seperti itu, makanya mereka berdua minta maaf kepada saya,” ucapnya Alam.
“Tapi di sini saya menyesalkan terhadap oknum wartawan yang terus membuat kegaduhan dan patut diduga membuat berita fitnah karena mencampur adukan opini dengan fakta,” ujarnya.
Terlihat, nyata sekali ketua Permais Sergai dan ustadz Sulaiman ternyata sama sekali tidak diperlihatkan video dan pernyataan saya yang seutuhnya sama beberapa oknum wartawan yang memberitakan saya.
“Nah, rupanya kedua ketua ormas itu saat di konfirmasi sejumlah wartawan yang memviralkan saya hanya bertanya tentang bagaimana pendapat kalau ada Advokat yang menyatakan bupati tidak boleh melibatkan ulama dalam kegiatan, hanya sampai di situ saja,” ucapnya lagi.
“Padahal jelas saya menyampaikannya bukan seperti itu, saya menyampaikan pesan untuk Bupati Serdang Bedagai agar kedepannya dalam kegiatan apapun membentuk apapun Jangan libatkan ulama kecuali untuk kegiatan agama,” jelasnya.
“Artinya kan bukan Ulama tidak boleh dilobatkan dalam kegiatan, Boleh dilibatkan seperti dalam pembangunan tapi terkhusus bidang keagamaan, jangan seperti masalah pansel, dan kedepannya masalah masalah lain yang diberikan SK khusus, karena apa untuk mengantisipasi seperti hal yang terjadi dalam pansel dewan dinas pendidikan yang akhirnya dipelintir orang seolah olah terjadi penghinaan terhadap ulama,” jelasnya
“Di Sergai ini tidak ada yang menghina ulama karena mayoritas Sergai adalah muslim. Semua itu untuk menghindari agar tidak terjadi polemik jika ada masyarakat yang keberatan dan mengkritik. Ulama harus lebih ditugaskan untuk kepentingan yang kaitannya dengan agama, pembangunan SDM (perlu agama),” ungkap Alam.
Terakhir Alam menambahkan, peristiwa ini menunjukkan ada media yang sengaja membuat pemberitaan tendensius, mencampur adukkan antara opini dengan fakta, sehingga membuat kegaduhan dimasyarakat, untuk itu kami sudah siapkan langkah-langkah hukum untuk menuntut secara pidana dan perdata.
“Patut kami duga, ada media yang sengaja membuat pemberitaan tendensius, mencampur adukkan antara opini dengan fakta, sehingga membuat kegaduhan dimasyarakat, kami sudah siapkan langkah-langkah hukum, untuk menuntut secara pidana dan perdata,” pungkasnya.(Richan S)