Sergai : PRESTASIREFORMASI.Com – Terkait Kilang Padi PT Batik Jaya Sukses (BJS) di Dusun 4b, Desa Pematang Sijonam, Kecamatan Perbaungan, yang diduga memproduksi beras tak layak konsumsi (makan), Ketua MUI Kabupaten Serdang Bedagai, Drs H Hasful Huznain SH angkat bicara.
Ketua MUI Sergai, Drs H Hasful Huznain SH siap mendukung Polres Sergai untuk memberantas Kilang Padi yang memproduksi beras tak layak konsumsi.
Hal itu diungkapkan Ketua MUI Sergai, Drs H Hasful Huznain kepada wartawan Selasa, (23/11/2021).
“Setiap yang mudarat itu hukumnya haram dimakan, kalau itu sudah tau kita membawa penyakit. Kita siap mendukung Polres Serdang Bedagai untuk memberantas kilang padi yang memproduksi beras tak layak konsumsi,” tegas Ketua MUI.
Selain itu, Ketua MUI juga siap dilibatkan dalam pengawasan proses penggilingan dan pengecekan di Kilang Padi di Sergai.
“Kami berharap supaya kita dilibatkan juga gimana produksi di Kilang Padi mereka,” ungkapnya.
Sebelumnya Kapolres Sergai, AKBP, Dr. Ali Machfud, S.I.K. M.I.K kepada awak media Senin (22/11/2021), berjanji akan segera menindaklanjuti kilang padi di Desa Pematang Sijonam yang telah diberitakan di berbagai media, baik media cetak maupun media online.
“Nanti akan kita tindaklanjuti,” tegas Kapolres saat hendak masuk kedalam mobil.
Sementara sebelumnya Kades Pematang Sijonam, Rusiadi, SH menyebutkan Selasa, (16/11/2021) bahwa pemilik kilang padi yakni Selamet alias Akhun tidak kooperatif
“Dia tak kooperatif dengan warga sini juga,” kata Kades Pematang Sijonam, Rusiadi dan menambahkan kalau Akhun berdiam di kota Medan.
Kades Rusiadi juga menyebutkan, secara tak sengaja dirinya berjumpa dan makan bersama dengan pemilik PT. Batik Jaya Sukses beberapa hari lalu disalah satu rumah makan di kota Medan.
“Katanya beras itu dibeli memang pecah kulit dari Makasar, beras itu digiling lagi di kilangnya. Dua malam lalu saya jumpa dia di Medan,” ucap Rusiadi menirukan ucapan Akhun saat makan bersama di Medan.
Saat ditanya apakah ada mesin penggiling padi yang digunakan PT. Batik Jaya Sukses yang mampu menggiling beras pecah yang bewarna kekuning – kuningan menjadi beras bewarna putih, Rusiadi menjawab tak tahu.
Saat awak media meminta kepada Kades untuk ikut mendampingi awak media ke dalam kilang padi yang tak berplang tersebut, dengan nada rendah Rusiadi menolak tawaran dari para awak media.
“Kalian saja ke sana, dari pada nanti kita sakit hati,” cetus Rusiadi sembari sebutkan kalau dirinya tak punya wewenang untuk melihat aktifitas di kilang padi yang tak berplang tersebut.
Terpisah, upaya wartawan yang hendak konfirmasi ke pemilik kilang padi kembali gagal. Para awak media hanya berdiri didepan pintu pagar besi kilang padi tersebut. Pihak kilang padi enggan membuka pintu.
“Securitynya gak ada,” ujar salah seorang pria yang berada di pos bagian dalam pagar kilang padi tersebut. (RS)