Tapteng, PRESTASIREFORMASI. COM Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Tapanuli Tengah drh. Iskandar, Kapolres Tapteng AKBP Jimmy Christian Samma, SIK dan Forkopimda Tapteng melakukan penanaman bibit mangrove sebanyak 1.080.000 batang, bersama Kelompok Tani Hutan ( KTH) Mandiri Lestari Desa Aek Garut, bertempat di Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan, Tapteng, Sabtu (30/10/2021).Bibit mangrove ini berasal dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).

Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani dalam sambutannya diwakili Asisten Ekbang Setdakab Tapteng, drh Iskandar menyampaikan,Hari ini kita melakukan penanaman mangrove bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Mandiri Lestari Desa Aek Garut. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga lingkungan dan ekosistem, meningkatkan perekonomian masyarakat di pesisir pantai di Kabupaten Tapteng. Selain penanaman mangrove, kita juga melakukan pelepasliaran kepiting bakau, ikan, lokan (kerang), ” ujarnya.

Kapolres Tapteng, AKBP Jimmi Christian Samma berharap dengan adanya penanaman mangrove di Desa Aek Garut ini, keberadaan mangrove di Tapteng dapat dikenal hingga internasional sebagai surganya mangrove.

“Dalam beberapa hari ini saya sudah berkeliling langsung meninjau lokasi-lokasi kawasan Mangrove di daerah ini, khususnya yang ada di Kecamatan Pandan. Dan ternyata keanekaragaman jenisnya luar bisa. Tapteng ini bisa dikatakan surganya Mangrove,sudah kewajiban kita untuk tetap menjaga kekayaan alam ini. saya tegaskan, siapa saja orang atau oknum, baik pribadi maupun kelompok yang merusak kawasan Mangrove di Tapteng ini, akan kita tindak tegas,” tegas Kapolres.

Kapolres berharap agar kedepan, kita dapat bersama -sama menjaga kelestarian hutan mangrove ini. Jangan sampai ada satu orang pun yang merusak tempat ini, mangrove kita ini sangat luar biasa, ini adalah surganya mangrove. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua, mari kita jaga, kita rawat dan kita lestarikan keberadaan Mangrove di daerah yang kita cintai ini,” harapnya mengakhiri.

Koordinator Penanaman Mangrove Tapteng, Abdul Rahman Sibuea menyampaikan program penanaman sejuta pohon mangrove itu adalah program nasional dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove yang melaksanakan penanaman hutan mangrove se-Indonesia.

“Dari program ini kita mendapatkan jatah penanaman mangrove sebanyak 1.080.000 pohon, anggarannya berasal dari dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dari kementerian yang bertujuan untuk menghidupkan ekonomi, sosial, dan budaya di pesisir pantai yang memiliki wilayah hutan Mangrove,” sebut Rahman.

Dikatakan, selain Desa Aek Garut, penanaman Mangrove ini juga tersebar di tiga lokasi , yakni Sitio-tio, Kalangan, dan Kalangan Indah yang mencapai luas penanaman 144 hektar.

“Masyarakat sebagai badan pelaksana melalui kelompok tani juga memastikan keberlanjutan dari program BRGM,masyarakat mendapatkan manfaat langsung, tidak hanya menyoal pemulihan ekologi, tetapi juga secara ekonomi, penanaman ini melibatkan 427 orang pekerja dari beberapa kecamatan, yakni Kecamatan Pandan, Badiri, dan Tapian Nauli,” terangnya.

Usai melakukan penanaman mangrove dan penaburan benih ikan, kepiting, lokan (kerang) dan lainnya, dilanjutkan dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan penyerahan bantuan sembako kepada masyarakat.

Ada pun Kelompok Tani Hutan yang mempelopori aksi ini, yaitu, Kelompok Mandiri Lestari, Kelompok Mandiri, Kelompok Sejahtera, dan Kelompok Mekar Lestari. Kegiatan ini didukung empat instansi, yaitu Pemkab Tapteng, Polres Tapteng, KADIN Tapteng, dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Wilayah Sumut.

Penanaman Mangrove ini turut dihadiri oleh mewakili Danlanal Sibolga, Pimpinan Bank Indonesia Sibolga, Direktur Pertamina Sibolga, Kadis Lingkungan Hidup Tapteng, Kadis Kelautan dan Perikanan Tapteng, Camat Pandan, Kelompok Tani Mandiri Lestari, Kelompok Tani Sejahtera Mandiri, dan Kelompok Tani Tapian Nauli, serta tamu undangan.(Zurlang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *