Belawan, PRESTASIREFORMASI.Com – Simpang Jalan Jawa Belawan rawan kecelakaan lalu lintas. Penyebabnya, bahu jalan di lambung lintasan kereta api ini sudah rusak parah, sehingga menyulitkan pengguna jalan melintas di situ.
Kondisi fisik jalan yang berada di antara mulut Jalan Jawa dengan lambung jalan protokol Raden Soelian ini semakin sulit dilalui karena hampir 70 persen berlubang. Diameter lubang-lubang yang ternganga lebih besar dari roda sepeda motor.
Hilang Akal — tak sabar menanti respons positif dari dinas terkait memperbaiki infrastruktur selaku urat nadi lalu lintas perekonomian masyarakat “Kota Maritim” itu, –entah siapa dan kapan–secara hilang akal menimbun lubang tersebut dengan bongkahan batu besar.
Memang, dengan sebongkah batu tersebut, lobang tertutupi. Tapi, tidak tepat guna karena kondisinya tidak dapat dilalui.
“Sepiawai apa pun pengendara yang berani melintas di atas bongkahan batu tersebut, hampir pasti akan terjerembab, karena petempatan Jalan Jawa- Simpang Singkong ini merupakan jalur sibuk sepanjang siang dan malam.
Mohon Perbaikan
Awaluddin selaku tokoh masyarakat di sekitar itu berharap agar Camat Medan Belawan dapat mengatasi permasalahan ini sebelum lobang di mulut Jalan Jawa yang berdampingan dengan rel kereta api Belawan ini merenggut korban.
Pasang Lampu
Selain kondisi infrastruktur (lobang-lobang yang bertabur) di kawasan mulut Jalan Jawa- Simpang Singkong membutuhkan perbaikan, warga juga berharap Pemko Medan melalui dinas terkait memasang lampu isyarat di jalan protokol Raden Soelian- Simpang Jalan Raya Pelabuhan kawasan Kampung Salam- Simpang Lorong Dermawan Belawan.
“Pengadaan lampu-lampu kecil sebagai pemandu untuk menerangi batu pembatas yang dibangun dipertigaan jalan protokol Raden Soelian-Simpang Lorong Dermawan ini diradakan sangat urgen”.
“Ngeri. Betapa sulitnya warga melintas di bilangan rawan kecelakaan lalu lintas ini. Karena tidak adanya lampu penuntun jalan, sehingga pengendara dari arah Belawan merasa kesulitan, karena sudut batu yang menjorok ke utara di simpang Lorong Abadi itu tidak kelihatan atau samar-samar.
“Wah, ini sangat berbahaya. Kita berharap Pemko Medan melalui dinas terkait segera mengatasi permasalahan ini”, pinta tokoh pemuda Belawan Muhammad Adnan Noor.(masri tanjung).