Barus, PRESTASIREFORMASI.Com – Masyarakat dari kecamatan Barus dan kecamatan tetangga di Kabupaten Tapanuli Tengah sejak Senin dinihari (12/4-2021), sehari menjelang masuknya awal Ramadhan 1442 Hijriyah, memadati pinggiran sungai Sirahar di desa Kampung Mudik kecamatan Barus.

Persis di bawah jembatan Hamzah Al Fansyuri, tua muda hingga anak -anak tak ketinggalan mereka hadir di pinggir sungai ini untuk mengikuti acara “Mamogang ” sebuah tradisi yang sudah membudaya bagi masyarakat pesisir Barus dalam menyambut masuknya bulan suci Ramadhan.

A. Tanjung salah seorang warga Barus kepada PRESTASIREFORMASI.Com di pinggiran sungai Sirahar menuturkan, sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat pesisir Barus dalam menyambut masuknya bulan suci Ramadhan selalu berbondong-bondong datang ke pinggir sungai Sirahar, guna mengikuti prosesi acara Mamogang yakni pemotongan hewan kerbau secara massal.

“Uniknya yang hadir ke area tempat Mamogang ini bukan saja dari kalangan muslim, namun juga turut berbaur dari kalangan non Muslim, mereka bergembira, bercengkrama dan bersenda gurau satu dengan yang lainnya sambil membeli daging kerbau, sungguh terlihat suasana rukun antar umat beragama dalam menyambut masuknya bulan suci Ramadhan,” kata Tanjung.

Usman Edy salah seorang petugas pemotongan ternak kerbau saat ditanyakan di lokasi mengatakan, untuk tahun ini hanya sebanyak 16 ekor kerbau yang disembelih. Jumlah ini mengalami penurunan dari tahun -tahun sebelumnya.

“Akibat dampak dari Pandemi Covid -19 yang belum berakhir berdampak pada berkurangnya jumlah hewan yang disembelih,” tuturnya.

Pantauan PRESTASIREFORMASI.Com di lapangan, terlihat warga yang mengikuti kegiatan Mamogang terkonsentrasi di pinggir sungai Sirahar sambil menyaksikan setiap kerbau yang dipotong. “Mamogang” sebuah tradisi masyarakat pesisir Barus yang tak luntur terkena hujan dan tak lekang diterpa matahari. (Zurlang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *