Bungo, PRESTASIREFORMASI Com – Alat berat yang digunakan untuk aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di dusun Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat akhirnya dikeluarkan, Rabu (03/02/2021).
Proses pengeluaran alat ini disaksikan langsung oleh pihak Polres Bungo, Kodim 0416/ Bute, Pemerintah Daerah, lembaga adat, serta tokoh masyarakat dari dusun Baru Pelepat dan Batu Kerbau.
Kapolres Bungo, AKBP Mokhamad Lutfi menyebutkan bahwa ada sebanyak 4 unit alat yang dikeluarkan. Dimana sebelumnya terdapat sekitar 11 alat yang beroperasi, tujuh diantarnya sudah keluar lebih dulu.
“Sebelumnya kita sudah mengeluarkan imbauan agar para pemain mengeluarkan alatnya hingga pada 31 Januari. Sebanyak 7 alat sudah keluar lebih dulu. Dan pada hari ini 4 alat kita keluarkan ,” sebut Lutfi.
Dikatakan Lutfi, agar tidak terjadi konflij, maka upaya mengeluarkan eskavator tersebut dilakukan secara prehentif, dengan kesadaran masyarakat untuk keluar sendiri tanpa ada tindakan hukum.
“Di wilayah Dusun Batu Kerbau dan sekitarnya saat ini saya nyatakan steril dari alat berat yang melaksanakan aktivitas PETI. Kami juga berterimakasih atas kesadaran para pemilik ,” sebutnya.
Lutfi juga mengimbau agar masyarakat atau siapa pun untuk tidak mencoba masuk ke area penambangan tersebut. Jika kembali masuk, maka akan dilakukan tindakan tegas.
Senada dengan Kapolres, Komandan Kodim 0416/ Bute, Letkol Inf Widi Rahman yang ikut dalam penertipan tersebut juga memastikan lokasi tersebut steril dari alat berat.
“Lantaran kondisi cuaca (hujan) yang tidak mendukung, lokasi yang jauh, medannya sangat ekstrem makanya hari ini kami baru bisa masuk. Berapa hari lalu sudah di cek ke dalam oleh anggota Polres dan Kodim sudah steril dari alat berat melakukan aktivitas PETI,” ujarnya
Sementara itu, Mirul dari Lembaga Adat Dusun Batu Kerbau dan Dusun Baru menyampaikan terimakasih kepada pihak kepolisian, TNI dan pemerintah daerah yang sudah menyelesaikan persoalan PETI.
“Kami juga berharap ke depan ada solusi juga dari pemerintah. Karena, selama ini cukup banyak masyarakat yang bergantung hidup dengan aktifitas PETI. Jadi akan ada masyarakat yang akan kehilangan pencarian ,” sebutnya. (hen)