Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, terakhir melaporkan bahwa kasus domestik warga yang terpapar Covid-19 terjadi pada 12 April. Setelah itu, hingga kini negara tersebut diinyatakan bebas dari pandemi virus Corona. Apa rahasianya?
Taiwan, PRESTASIREFORMASI.Com – Seandainya Indonesia meniru cara Taiwan menangani Covid-19, kemungkinan besar juga Nusantara kita ini dapat terbebas dari pandemi virus Corona itu sejak Maret 2020.
Negara yang diklaim Tiongkok masih menjadi bagiannya tersebut patut dicontoh dalam mengendalikan Covid-19. karena terbukti telah mencapai rekor 200 hari tanpa kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal. Kabar itu menandai keberhasilan Taiwan dalam mengendalikan pandemi virus corona.
Pihak berwenang Taiwan bertindak lebih awal untuk menghentikan penyebaran penyakit, melakukan tindakan pengendalian yang ketat, termasuk dua minggu karantina bagi siapa pun yang terbang ke pulau itu. Lalu Taiwan menggenjot pengujian dan pelacakan.
Pemeriksaan terhadap para pelancong yang datang dari Wuhan, tempat epidemi dimulai, dilakukan sejak 31 Desember. Namun pencapaiannya itu tidak mudah. Hubungan ekonomi dan budaya yang luas dengan Tiongkok, membuat Taiwan sangat rentan pada awal epidemi.

Taiwan telah mencatat 553 kasus Covid-19 dan hanya 7 kematian sejak pandemi dimulai. Taiwan bahkan lebih sukses daripada negara lain dengan catatan teladan untuk menahan penyakit, termasuk Selandia Baru dan Vietnam.
Dilansir dari The Guardian, Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, terakhir melaporkan kasus domestik pada 12 April. Pejabat CDC Taiwan berterima kasih kepada publik karena telah berperan dalam mencapai tonggak sejarah tersebut, sambil mendesak masyarakat untuk terus mengenakan masker dan sering mencuci tangan.
Meski Taiwan tampaknya telah menghentikan penularan di dalam negeri, namun masih mencatat kasus baru pada orang yang datang dari luar negeri. Sehingga masih tetap menjadi pertanyaan apakah Taiwan benar-benar bebas dari virus Korona atau belum. Setiap orang yang datang dan meninggalkan Taiwan harus dites.
Keberhasilan Taiwan menjadi pengingat bahwa jika sungguh-sungguh dalam mengambil tindakan tegas, pasti semua negara juga mampu mengendalikan penyakit. Pada 20 Januari 2020, pemerintah Taiwan secara resmi memulai Pusat Komando Epidemi sebelum Tiongkok mengunci Wuhan.
Rahasianya tetap 3T (testing, tracing, dan treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun). Pentingnya mengenakan masker dikomunikasikan secara dini dan efektif, dan pemerintah mengambil alih distribusi untuk memastikan semua penduduk dapat mengakses masker dan mencegah pembelian atau panic buying.
Kontrol perbatasan juga dimulai pada Januari, dengan penerbangan dari Wuhan ditangguhkan pada akhir bulan yang sama. Dan warga negara Tiongkok yang tinggal di kota dilarang masuk. Taiwan kini masih menerapkan karantina selama 14 hari untuk semua kedatangan, baik warga Taiwan maupun asing. (h)
BERITA INTERNASIONAL:
- Pemkab Taput Apresiasi Syukuran HUT Perindo ke- 11 se-Sumut dilaksanakan di Tarutung

- Tiga Remaja Diamankan Warga di Batang Kuis, Dicurigai Begal Ternyata Hendak Tawuran

- Warga Simanindo Harapkan Pembangunan Jalan Nasional di Samosir Tak Molor

- CU Abadi Ajibata Cabang Tomok Berbenah: Pengurus Baru Fokus Pulihkan Keuangan dan Kepercayaan Anggota

- Kalapas Barus Hadiri Peresmian Rumdis Koramil 01 Barus

- Delapan Unit Rumdis Koramil 01 Barus Diresmikan
