Mereka menyebut, hal ini diduga terjadi karena guru sering telat datang dan pulangnya cepat serta kepala sekolah tidak transparan tentang penggunaan dana bos, juga tidak ada rapat komite di sekolah.
Bungo, PRESTASIREFORMASI.Com – Penerimaan siswa baru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 53/II Penual Ujung Tanjung Kecamatan Jujuhan, kabupaten Bungo, pada tahun ini turun drastis.
Padahal sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah penyangga dari tiga kampung yakni kampung Penual, kampung Pangean Bawah dan kampung Pangean Atas.
Sekolah inilah satu-satunya pusat pendidikan dasar anak-anak untuk tempat menimba ilmu, lokasinya yang paling dekat di kawasan itu.
Namun saat ini sekolah yang dikepalai oleh Syofyan, kondisinya sangat miris sekali bahkan lebih miris lagi SDN 53/II Pulau Batu Jujuhan Ilir hanya menerima siswa baru 5 orang.
Untuk SDN 53/II Penual Ujung Tanjung untuk Tahun Ajaran 2020-2021 penerimaan peserta didik baru (PPDB) hanya 9 orang.
Bahkan terparahnya lagi, dari dua kampung tidak ada siswa yang sekolah di SDN 53 Penual. Malah yang mendaftar hanya siswa baru dari Kampung Penual .
Ironisnya, orang tua di kampung Pangean Bawah dan Pangean Atas lebih memilih anak-anaknya sekolah ke Blok D Kecamatan Koto Besar kabupaten Dharmasraya, provinsi Sumatera Barat.
Salah seorang warga kampung Penual Bawah, Hendra ketika dikonfirmasi media ini mengatakan, anak-anak warga dari dua kampung yaitu Penual Bawah dan Atas mendaftar ke Sekolah Dasar luar yaitu ke Blok D kecamatan koto besar dan ada juga ke Kem Pembibitan PT. Inkasi Raya Dharmasraya.
Mereka menyebut, hal ini diduga terjadi karena guru sering telat datang dan pulangnya cepat serta kepala sekolah tidak transparan tentang penggunaan dana bos, juga tidak ada rapat komite di sekolah.
“Kami ingin anak kami menimba ilmu yang bagus sekolahnya,” ungkap Hendra pada media ini.
Namun sampai saat media ini belum bisa menghubungi kepala sekolah karena tidak masuk dan sudah dicoba ditelepon namun tidak diangkat bahkan pesan whatsapp tidak dibalas.
Warga Penual berharap pihak terkait untuk turun ke sekolah agar bisa menindak lanjuti keluhan warga tentang SDN 53/II Penual.
Media ini sudah ke sekolah pada jam 09.00 Wib, namun Kepala Sekolah tidak masuk sudah dua hari ungkap salah seorang tenaga pengajar yang enggan namanya dipublikasi.
Media ini juga melihat tidak adanya peralatan protokol kesehatan covid-19 yang anggaran dari dana bos yang ada hanya satu botol sabun cair, serta tidak adanya dibangun kran tempat cuci tangan oleh pihak sekolah dalam dampak covid-19. (Tim)
BERITA PENDIDIKAN LAINNYA:
- Merajut Identitas di Tanah Batak: Samosir Rayakan Hari Ulos Nasional dengan Semarak Peradaban

- Bupati Taput dan Ketua PN Tarutung Kunjungi Almamater, Beri Inspirasi di SMPN 1 Sipoholon

- Pemkab Taput Terus Galakkan Program SAITAPAIAS dan TAPAMAJUMA

- Bupati Humbang Hasundutan: “Kepala Sekolah Menentukan Arah Kualitas Pendidikan”

- SMKN 3 Bungo Satu-Satunya Sekolah di Kabupaten Bungo Lolos Program SMK Pusat Keunggulan 2025

- Mediator Al-Azhar Sumut Angkatan Ketiga Bertolak ke Kairo Mesir
