Lebih dari 100 Orang Meninggal dan 4 Ribu Penduduk Terluka
Beirut, PRESTASIREFORMASI.COM – Hadi Nasrallah penasaran dengan pemandangan pesisir Beirut Selasa sore (4/8). Api tiba-tiba menyembur dari arah pelabuhan. Tak lama kemudian, telinganya terasa tuli sementara. Lalu, semua terempas.
“Kaca semua bangunan pecah berantakan,” ungkapnya kepada BBC.
Sore itu Beirut seakan menghadapi kiamat. Ledakan yang berasal dari kompleks gudang pelabuhan itu tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh warga Lebanon.
Padahal, warga negara tersebut sudah menyaksikan banyak kenangan pahit. Mulai perang sipil pada 1975, invasi Israel pada 1982, hingga perang dengan Israel pada 2006.

Ledakan bukan barang baru di Beirut. Banyak aksi terorisme yang dilakukan dengan cara bom bunuh diri. Namun, Sami Nader, direktur Levant Institute for Strategic Affairs, mengatakan bahwa semua ledakan tersebut hanyalah percikan jika dibandingkan dengan ledakan Selasa sore itu. ’’Dampak ledakan ini sulit dipercaya,’’ ujarnya kepada Al Jazeera.
Pakar menyatakan bahwa getaran akibat ledakan itu setara dengan gempa berskala 3,3 magnitudo yang terasa sampai ke Pulau Siprus. Hampir seluruh pelabuhan hancur lebur. Termasuk gedung-gedung di radius 10 kilometer.