Taput, PRESTASIREFORMASI.Com – Tak berlebihan jika disebut seituasi petani di Tapanuli Utara (Taput) bakal gawat, karena pada tahun 2019 lalu mereka mendapat jatah pupuk bersubsidi 13.831 ton, namun pada musim tanam 2020 ini menjadi separuhnya berkisar 6885 ton saja.

Akibatnya, dari 26.777 hektar luas lahan padi sawah di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) untuk musim tanam 2020 akan kesulitan pupuk, karena jatah yang diperoleh para petani ini berkurang 50 persen lagi.

Jika dibanding pada musim tanam 2019, daerah ini masih memperoleh jatah pupuk bersubsidi 13.831 ton. Berkurangnya pupuk bersubsidi ini menurut Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian Taput Revansius Nababan, khusus kepada media on line ini, Kamis (6/8/2020), merupakan kebijakan dari Pemerintah Pusat.

“Itu adalah jatah yang ditentukan secara nasional,” ujarnya.



Revansius Nababan menguraikan, untuk musim tanam padi sawah tahun 2020 di Taput, APBN hanya memberikan jatah pupuk bersubsidi 6885 ton yang terdiri dari Urea 2959 ton, SP36 725 ton, ZA 1093 ton dan NPK 2108 ton.

Area persawahan untuk tanaman padi diTaput yang membutuhkan pupuk.

“Saya pastikan pupuk bersubdisi untuk para petani di Taput ini, meskipun masih sangat kurang, bakal sampai kepada para petani,” tegasnya .

Berkaitan dengan pengakuan Nababan tersebut, berdasrkan pantauan ,PRESTASIREFORMASI.Com di tengah-tengah masyarakat, saat dibutuhkan para petani, pupuk ini telah lajim hilang dari pasaran.

Termasuk pupuk non subsidi, sehingga membuat petani kelabakan. “Kondisi seperti ini lajim dan itu sudah menjadi masalah nasional”, kata Nababan mengakui singkat.

Kalangan DPRD Sumut belum lama ini, telah mengungkapkan masalah pupuk kelangkaan pupuk bersubsidi. Bahkan ada indikasi bahwa kebutuhan pupuk untuk Sumatera Utara telah dilego ke daerah lain.

Padahal, Sumatera Utara idealnya butuh pupuk berkisar 2 juta ton, namun yang terealisasi musim tanam 2019 hanya kisaran 228.336 ton saja.

Maka dalam kondisi Pandemi Covid-19, di musim tanam 2020 dikaitkan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Taput untuk ketahanan pangan, bakal terkendala.

Seharusnya putra-putri daerah yang duduk di legislatif pusat (DPR-RI) wajib memperjuangkan kebutuhan pupuk bersubsidi bagi para petani, terutama untuk daerah Tapanuli Utara ini.

“Begitupun, pupuk bersubsidi yang jauh dari mencukupi ini diharap benar-benar sampai ke tangan petani tanpa dibebani prosedur melelahkan seperti yang terjadi selama ini”, kata Simajuntak dari Kecamatan Sipahutar, Kamis (6/8). (Jas)

BERITA TAPUT LAINNYA:

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *