Mobil ambulans yang membawa jenazah Ketua Komisi A DPRD Labuhanbatu Utara Drs H Azwan Hutapea tiba di pemakaman umum Muslim di Kecamatan Kualuhselatan Labura. (Foto: Antara)
Labura, PRESTASIREFORMASI.COM – Akhirnya, Ketua Komisi A DPRD Labuhanbatu Utara (Labura) Drs H Azwan Hutapea meninggal dunia setelah menjalani perawatan yang diduga akibat Covid-19.
Drs H Azwan Hutapea meninggal dunia di RS Putri Hijau Medan, Senin (15/6) petang. lalu politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut dimakamkan sesuai protokoler Covid-19.
Ketua DPRD Labura Drs H Ali Tambunan terlihat langsung memantau tibanya jenazah almarhum dengan menggunakan ambulans dari Medan di pemakaman umum Muslim di Kecamatan Kualuhselatan.
Pemakaman anggota DPRD Labura itu diiringi isakan tangis sanak keluarga dan kerabat, serta ratusan warga masyarakat terpaksa menyaksikan proses pemakaman dari jarak jauh.
Proses pemakaman dengan protokol Covid-19 tersebut mengundang tanda tanya masyarakat. Pasalnya, selama ini tidak diperoleh informasi bahwa almarhum yang akrab dan ramah terhadap sesama itu termasuk daftar orang dalam pegawasan (ODP) atau pasien dalam pegawasan (PDP).
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, alumnus FE UMSU Medan itu sempat menjalani perawatan di salah satu RS di Rantauprapat. Selanjutnya almarhum dibawa ke Medan guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Almarhum yang kelahiran tahun 1962 itu juga merupakan sosok yang aktif di media sosial seperti Facebook. Namun pada 4 Juni lalu, pria yang mengelola perbankan di salah satu kota di Jawa ini menyatakan pamit dari medsos dan mohon maaf atas kesalahannya. (ful/(Ant)
BACA JUGA:
- Dua Orang Warga Korban Longsor Sembahe Kembali Ditemukan, Pemkab Samosir Sampaikan Ungkapan Duka
- Bupati Samosir Sampaikan Turut Berduka di Rumah Korban Longsor Sembahe
- Aksi Heroik Personil Dalmas Sat Samapta Selamatkan Lansia Terjebak Banjir
- ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan PM Israel Netanyahu
- Herman Selesaikan Permasalahan Rumah Tangga dengan Akhiri Hidup di Pohon Sukun
- 14 Teman Diduga Dibunuh Gunakan Racun Sianida, Kasus Pembunuhan Serial Terparah di Thailand