Dairi.PRESTASI REFORMASI.COM – Di tengah merebaknya wabah pandemik virus corona Covid-19, otomatis melemahkan sendi-sendi perekonomian di setiap wilayah yang ada di Indonesia, salah satunya aktivitas ekonomi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor ekonomi kreatif dalam bidang kerajinan tangan.

Salah satu di antaranya ada
di wilayah Kabupaten Dairi, terdapat Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, merupakan salah satu sentra produksi kain tenun yang masyarakatnya mayoritas bergantung pada produksi kerajinan tangan berbentuk tenunan kain yang dikenal ‘ulos batak’ di bawah binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Dairi.

Para penenun yang biasanya menghasilakan salah satu komoditas untuk keperluan pesta adat, tentu berdampak pada minimnya pesanan pembuatan ulos diakibatkan dihentikannya segala acara pernikahan dan pesta adat selama penanganan Covid-19 di Kabuapten Dairi.

Namun bagi Dekranasda Kabupaten Dairi, aktivitas pembuatan ulos dan kegiatan para penenun di Kecamatan Silahisabungan jangan sampai terhenti karena Covid-19 terlebih di era kepemimpinan Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu.

Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu, sejak awal terus berupaya melakukan pembinaan dan pelatihan khusus bagi para penenun guna meningkatkan kualitas tenunan agar nantinya dapat dipasarkan bukan hanya di tingkat Nasional bahkan hingga tingkat Internasional.

Ketua Dekranasda Kabuapten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu menyampaikan pihaknya terus berupaya keras bagaimana hasil tenunan masyarakat di Kecamatan Silahisabungan tersebut bukan hanya dijadikan sebagai komoditas untuk acara adat istiadat di Kabupaten Dairi maupun di Kabupaten yang ada di luar Dairi, melainkan juga harus dapat dipasarkan sebagai fashion sehari hari baik di dalam negeri hingga ke luar negeri.

“Meski di tengah wabah pandemi Covid-19, para penenun yang ada di Kecamatan Silahisabungan harus tetap bertenun, dan menghimbau kepada para penenun untuk melakukana aktivitas bertenun di rumah masing-masing, yang hasilnya langung dibeli oleh Dekranasda Kabuapten Dairi,” ujar Romy, Rabu (15/4/2020).

Sebelum terjadi wabah Pandemik Covid-19, Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi Romy Mariani menerangkan, pihaknya sudah merencanakan hasil tenun yang dikenal dengan nama Tenun Silalahi ini akan dipamerkan dan dijual pada acara inacraft di Jakarta tgl 25 April mendatang.

“Tetapi karena wabah covid-19 pameran tersebut akan diundur sampai waktu yang belum ditentukan. Tidak hanya itu, selain untuk acara Inacraft, hasil tenunan yang memiliki ciri khas tersendiri yakni Tenun Silalahi juga sudah mengerjakan tenunan yang berbentuk kain yang dijadikan bakal baju seragam untuk digunakan di acara jambore Teknologi Tepat Guna (TTG) Provinsi Sumatera Utara, di mana Kabupaten Dairi akan menjadi tuan rumah,” ungkapnya.

“Situasi saat ini memang agak sulit utk mendapatkan beberapa bahan Tenunan tapi sesuai arahan Bapak Bupati mesti berupaya untuk mencari jalan keluarnya agar para penenun tetap bisa berkarya dan bekerja guna mengatasi ekonomi keluarga dalam kondisi wabah covid 19 saat ini,” jelas Romy. 

Ia melanjutkan, lusa kemarin, Senin (13/4/2020) sekretaris Dekranasda Sabar Pasaribu juga telah menyerahkan bantuan benang dari Dekranasda Kabupaten Dairi kepada ibu-ibu penenun di Desa Silalahi 1, Kecamatan Silahisabungan yang telah diterima langsung koordinator penenun Fretty Purba.

“Para  penenun tetap bersemangat walau situasi wabah covid-19. Meski sangat terasa berpengaruh pada sektor ekonomi, karena acara adat saat ini tidak ada, maka tenun utk ulospun saat ini terhenti sehingga para penenun lebih fokus mengerjakan Tenun Silalahi,” ujar Romy.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Dairi melalui  Dekranasda akan selalu berupaya dan tetap mendorong semoga hasil kerja dan karya para penenun saat ini dapat menjadi jalan keluar untuk mengatasi masalah ekonomi khususnya bagi ekonomi keluarga para penenun.

“Sampai saat ini Desa Silalahi 1 di Kecamatan Silahisabungan masih merupakan desa binaan PKK tahun 2020 untuk program UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) dimana salah satunya adalah dari usaha tenun ini,” tutupnya. (Nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *