Oleh Bgd. Masri Tanjung
Belawan, PRi.Com – setelah dipersiapkan selama sebulan lebih, akhirnya sesuai jadual, pada Ahad 5 Januari 2020 perhelatan Kede Kongshi bertajuk ‘Pesta Dhuafa’ berhasil digelar.
,Senyum, bahagia, do’a dan haru merona menjelma sebuah potret yang hampir tak pernah terjadi di Belawan. Itulah sebuah gambaran yang “menghias” sekitar Kede Kongshi bilangan Jalan Veteran Belawan.
Pagi Ahad, 05 Januari 2020 sebanyak 2.000 orang kaum dhuafa plus 300 orang anak yatim disambut sebagai tamu yang dimuliakan dalam sebuah acara Pesta 2.000 kaum dlu’afa Kecamatan Medan Belawan.
Mereka diberi makan dan minuman segar sepuasnya, dipersilahkan memilih souvenir sesuka hati. Tak cuma itu. Sebagai buah tangan untuk kembali ke rumah, kaum tak mampu ini juga diberi bingkisan 1 karung beras perorangnya.
Lain lagi untuk 300 anak yatim. Para calon pemimpin negeri ini dihibur dengan berbagai permainan, edukasi serta canda ria, sehingga mereka benar-benar merasakan betapa kepedulian dan kasih sayang penggagas acara “wong cilik” ini mengapresiasi Anak Belawan.
Pesta bagi 2000 Kaum Dhuafa di Kecamatan “Pintu Gerbang” Pelabuhan Laut Medan ini diselenggarakan oleh pengusaha Kede Kongshi Belawan: Ustad Ahmad Ridha, Roma Fandi, Omi dan Donny.
Kepedulian empat pengusaha muda ini dalam berbagi kepada ribuan kaum tergolong miskin ini mendapat dukungan berbagai aspek dari 50 komunitas religius jajaran Kota Medan, sehingga perhelatan yang digelar sejak pagi hingga petang itu menjadi sebuah bingkai kenangan manis yang sulit terlupakan.
Gegap-gempita sejak pagi hingga dalam pelukan sore Ahad 05 Januari 2020 itu ditingkahi kesibukan kaum dhuafa yang berbaris rapi di depan meja hidangan untuk menerima nasi dan lauk-pauknya secara prasmanan.
Layaknya seperti tamu yang datang undangan pada sebuah pesta perkawinan. Silih berganti. Ibu-ibu dan nenek-nenek yang selesai bersantap siang itu dipersilahkan menuju stan tempat souvenir yang dilayani oleh relawan/relawati.
Di pintu keluar, kaum dhuafa ini disambut oleh relawan dengan memberikan satu karung beras. Di sinilah potret senyum, bahagia, do’a plus haru dan kerinduan membuncah menjadi satu.
Andai saja ada ungkapan yang pantas mewakili seakan mereka ingin berkata: ” Begitu pamit tinggalkan Kede Kongshi Jalan Veteran Belawan, semakin dalam rindu mereka ingin kembali.”
Sumur Mencari Timba
Pak Donny (suami Bu Omi) yang dihubungi penulis di sela gegap-gempita suara bahagia kaum dhuafa siang itu terkesan bagai si bisu tersentak dari mimpi (teringat ada terkatakan tidak).
“Melihat antusiasnya mereka yang datang, saya sempat galau terkait kesiapan kita dalam hal konsumsi. Tapi, estimasi saya meleset. Menjelang tengah hari sumbangan dari berbagai pihak berupa makanan, minuman, buah segar dan souvenir terus terus berdatangan, bagai air bah. Jadikan terkesan seperti sumur yang mencari timba.” ujar Pak Donny seraya menunjukkan dus buah segar dan minuman yang disusun di depan Kede Kongshi.
Pada acara pembukaan Pesta Dhuafa masyarakat Kecamatan Medan Belawan ini hadir Tokoh Agama, Camat Medan Belawan dan unsur Muspida plus, Polres Pelabuhan Belawan, tokoh masyarakat Belawan H.Irfan Hamidi.
Seayun Langkah Seribu Kesan
Seiring mentari merambat menuju ke peraduannya di ujung petang itu, tenda di samping Kede Kongshi tempat digelarnya Pesta Dhuafa masyarakat Kecamatan tempat lintasan devisa untuk Kota Medan dan Sumatera Utara seakan merasakan kesepian karena 2.300 orang yang mengaminkan do’a untuk perubahan dan kemajuan Kota Maritim pendulang devisa tadi telah meninggalkan tenda selaku saksi sejarah.
Kapan Diadakan Lagi Pestanya Pak?
Di ujung kesepian tenda Pesta Dhuafa tadi, rupanya masih tersimpan mimpi dan harapan kaum dhuafa tadi. Seiring ungkapan terimakasih yang tergurat di wajah bahagia beberapa kaum ibu dari Kelurahan Belawan II ini,
Mereka masih sangat merindukan adanya kepedulian Pemerintah, perusahaan yang ada di Belawan seperti PT.Pelindo I, perusahaan swasta dan warga Belawan lainnya.
“Sebagai pengusaha yang tergolong sukses mudah-mudahan terbuka hatinya mau membuat acara walaupun tidak mungkin semeriah ini, harap warga tadi. (**)