Tetesan Darah di Dedaunan dan Potongan Tubuh Jadi Petunjuk

Sumsel, PRi.Com – Raja rimba kembali mempertontonkan keberingasannya, perkiraan dipicu akibat habitat yang terusik. Setelah di sejumlah daerah terjadi peristiwa tragis diterkam atau dimangsa harimau, kabar terbaru bersumber dari Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Seorang janda beranak satu, Sulistiawati (31), tewas saat mandi di pancuran yang diduga kuat diterkam lalu dimangsa Harimau Sumatera, Jumat (27/12/2019) petang sekitar pukul 15.00 WIB. Dan akhirnya mayat ditemukan nyangkut di bawah pohon mati yang berjarak sekitar 50 meter di atas jurang, Sabtu (28/12/2019) sekitar pukul 00.10.

Suasana duka masih terlihat di rumah Purwanto (51) dan Ratemi (51) di Dusun V, Desa Padang Pindu, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muaraenim.

Sulistiawati, janda beranak satu yang tewas diduga diterkam dan dimangsa harimau. (sipoku.com)

Tampak ratusan warga masyarakat bersama TNI, Polri dan pemerintah desa maupun pemerintah kecamatan seusai menghadiri pemakaman Sulistiawati (31) korban yang dimangsa oleh Harimau Sumatera di kebun miliknya yang berjarak sekitar 50 meter dari pemukiman.

Menurut kedua orangtua korban Purwanto (51) dan Ratemi (51) bahwa korban adalah anak sulung dari empat bersaudara dan statusnya janda dengan anak satu bernama Rega Wijaya (9).

Korban orangnya periang dan dia tidak menduga korban meninggal secara tragis pada Jumat.

“Kami tidak ada firasat sedikitpun akan adanya musibah tersebut,” ujar Purwanto.

Ditambahkan Ratemi, korban rumahnya sebelahan dengan rumahnya.

Korban sempat bertemu dengannya sebelum mandi di pancuran yang letaknya di dekat kebun karetnya yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya sekitar pukul 17.00.

Jasad Sulistiawati ditemukan warga berkat petunjuk tetesan darah di dedaunan, serpihan kain dan potongan tubuh diduga diterkam dan dimangsa harimau.

Sekitar setengah jam berlalu, korban tidak kunjung pulang.

Lalu ia meminta warga menyusul untuk melihat korban karena sebelumnya ia mendengar dari kerabatnya Katmin bahwa ia bertemu dengan harimau.

Mendengar hal tersebut ia bersama-sama warga desa melakukan pencarian di dekat pemandian dan melihat hanya kain basahan (telasan) dan sabun di atasnya.

Kemudian warga menyusuri sungai kecil dan melihat ceceran kain dan tetesan darah di daun.

Dan akhirnya mayat ditemukan nyangkut di bawah pohon mati yang berjarak sekitar 50 meter di atas jurang, Sabtu (28/12/2019) sekitar pukul 00.10.

Kondisi korban memprihatinkan. Kaki kiri putus di pangkal paha, jari kaki kanan putus dan gigitan di leher.

Kemudian mayat korban dibawa ke Puskesmas Tanjung Agung untuk divisum dan keesokan harinya dimakamkan di TPU Talang Tinggi, Desa Padang Pindu. (h/sumber: Sripoku.Com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *