
Belawan, PRESTASI REFORMASI.Com-Beruntunglah orang yang berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an. Karena, Al-Qur’an merupakan salah satu ni’mat terbesar yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang beriman.
Kemuliaan dari Allah terhadap orang yang belajar, mengajar, menghafal dan mengamalkan kandungan kitabullah ini digolongkan sebagai Ahlullah (keluarga Allah) pada hari kiamat kelak.
Memegang, melihat, dan mencium Al-Qur’an, ini saja sudah merupakan kabaikan. Apa lagi kalau membaca dan Mengajarkannya.
Demikian al-Ustadz Kamarullah al-hafiz menjelaskan hal itu dalam tausiyah ba’da di Masjid Jami’ Belawan, Sabtu 12 Ramadhan 1445 H (23/3-2024).
Disebutkan, dari seluruh malaikat yang Allah ciptakan–yang unsurnya dari cahaya–tak ada yang bisa membaca Al-Qur’an, terkecuali Jibril ‘alaihissalam (karena malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu). Para malaikat tersebut tak bisa membaca, tapi bisa mendengar.
Ketika mereka mendengar ada orang yang membaca Al-Qur’an, malaikat takjub. Lalu datang berkumpul mengelilingi orang yang membaca Al-Qur’an de gan naungan rahmat Allah.
Menjadikan momentum ramadhan kembali ke Al-Qur’an. Untuk itu kita harus bisa kembali ke Al-Qur’an.
Membutuhkan Nutrisi Sebagaimana tubuh membutuhkan nutrisi. Ruh juga seperti itu pula.
Tubuh manusia diciptakan dari tanah. Nutrisinya makanan yang bersumber dari tanah. Sedangkan ruh dari Allah. Kebutuhannya ialah tilaeah Al-Qur’an.
Dari Abdullah bin Amr berkata, Rasullullah saw bersabda: ” Puasa dan Al-Qur’an akan meminta syafa’at untuk orang yang ta’at. Puasa akan memohon, ” Yaa Allah, saya telah menghalanginya dari makan dan minum di siang hari, maka terimalah syafa’at ku ini untuknya. Dan, Al-Qur’an pun berkata: ” Yaa Allah, saya telah menghalanginya dari tidur pada malam hari. maka terimalah syafa’at ku ini untuknya. Akhirnya kedua syafa’at itu diterima. (HR. Ahmad-Ibnu Abi Dunya dan Thabrani)….. (masri tanjung).