BELAWAN,PRESTASIREFORMASI.Com–Kalau saja seorang hamba datang menghadap Allah–ingin bertaubat dengan membawa dosa sebesar gunung–Allah tetap menerimanya dengan keampunan yang lebih besar dari dosa hamba tersebut.
Al-Ustad Mujianto menjelaskan hal itu dalam tausiyahnya pada kuliah shubuh di Masjid Jami’Belawan, Sabtu 25 Maret 2023 (03 Ramadhan 1444 H).
Allah sangat senang, ketika ada hamba-Nya yang ingin bertobat. Lebih senang dari seorang musafir yang kehilangan untanya, lalu menemuinya kembali, ujar al-ustad.
Allah berfirman: ” Dan, mohonkanlah ampunan kepada Allah, sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa’ :106).
Makna Taubat
Arti taubat ialah kembali kepada Allah dengan sebenarnya, yaitu 1. Karena Allah, dan 2. Istiqomah, tidak mengulanginya kembali. Berdo’a terus menerus meminta ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan oleh panca indera kita seperti dosa mata, dosa lidah, dosa kaki, dosa tangan dan lainnya.
Di dalam dua hadits disebutkan, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam saja sebagai sosok yang ma’sum (tidak berdosa), bertobat kepada Allah dalam sehari semalam tidak kurang dari 70 kali. Bahkan satu hafits menyebutkan 100 kali.
Syarat Diterima Tobat
Ada tiga hal sebagai syarat diterimanya tobat. 1. Selagi nafas belum menyesak di tenggorokan. 2. Harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah, dan 3. Menyesali dosa yang telah diperbuat.
Penceramah mengingatkan, agar kita setiap hari memperbanyak membaca istighfar memohon ampun kepada Allah dan perbanyak membaca shalawat. Karena istighfar dapat menyempurnakan kekurangan amal ibadah kita.
Tobat Qorun dan Fir’aun Ditolak
Qorun dan Fir’aun yang sempat mengklaim dirinya paling hebat. Hidup sepanjang hari berlaku angkuh dan sombong.
Fir’aun yang mengaku dirinya sebagai tuhan, sempat ingin bertobat untuk mengakui Allah SWT Tuhan Maha Pencipta sekalian alam. Itu ketika nafas keduanya telah menyesak tenggorokan, sudah dealine habis masa tenggang sehingga tobat dua sosok manusia angkuh itu ditolak. (baginda masri tanjung).
