Pertemuan orang tua murid dan Kepala Sekolah SD 174566 Desa Partali Julu Kecamatan Tarutung yang diediasi Tagor Marbun SPd Kabid Tendik Taput, memanas dan hampir terjadi insiden.

Tarutung/Taput, PRESTASIREFORMASI.Com Puluhan orangtua murid SD 174566 Desa Partali Julu Kecamatan Tarutung Tapanuli Utara datangi Kepala Sekolah, baru-baru ini, untuk menyampaikan rasa ketidak senangan mereka akan tindakan kesewenang-wenangannya.

Para orangtua murid tersebut dimediasi di satu ruang kelas oleh Tagor Marbun SPd Kabid Tendik Taput, beberapa orangtua murid menyampaikan rasa keberatan mereka akan tindakan kepsek yang memindahkan wali kelas IV Rosmawani Sidabutar.

Menurut para orangtua murid bahwa Rosmawani Sidabutar sangat baik. “Walau ibu itu beragama islam,” ujar Br.Hutabarat,

“Menurut kami orangtua siswa lebih baik Kepsek Tetty Panggabean pindah dari pada Rosmawani Sidabutar,” ucap para orangtua murid.

Pada pertemuan tersebut situasi hampir memanas para orangtua murid ingin menyerang Kepsek Tetty Panggabean SPd, akhirnya tokoh masyarakat Tumbur Hutabarat dan Tagor Marbun SPd Kabid Tendik yang mewakili Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Taput, didampingi Simon Panjaitan SPd Kasi Ketenagaan, Hariman Hutabarat, Tobok Pasaribu (Staf Bidang Tendik), Mances Panjaitan Korwil Pendidikan,bersama Kades Partali Julu Br. Hutasoit dan Ketua Komite Silalahi, mengantisipasi supaya masalah tidak mengembang dan mengganggu proses belajar dan mengajar.

Kabid,t okoh masyarakat dan kades menyarankan supaya orangtua murid berkordinasi dengan Komite sekolah untuk menyampaikan rasa keberatannya secara tertulis.

Keberatan tertulis para orangtua siswa antara lain :

  • 1.Sering memukul murid-murid melampaui batas.
  • 2.Meminta uang terimakasih saat pencairan dana BIP.
  • 3.Kurangnya keharmonisan Kepsek dengan para guru-guru, juga sering gonta-ganti operator sekolah.
  • 4.Kepsek tertutup kepada Komite terlebih mengenai RAPBS/RKAS tak pernah diminta tanda tangan komite.

Hal ini telah disampaikan pada Dinas/instansi terkait.

Ketika hal ini ditanyakan tim PRESTASIREFORMASI.Com kepafa Kepsek Tetty Panggabean SPd, dia mengatakan bahwa dia tidak pernah memukul murid di luar batas, tapi hanya sebatas menjewer.

“Ttidak pernah meminta atau memotong dana setiap pencairan BIP akan tetapi orangtua murid yang memberikan,” ujar Tetty Panggabean.

Dia menambahkan, mengenai keharmonisannya sebagai Kepsek terhadap para guru baik-baik saja.

“Juga terhadap Komite Sekolah saya sangat menghargai mereka, bahkan setiap pencairan dana BOS saya selalu memberikan penghargaan,” ungkap kepsek SD 174566 Desa Partali Julu ini, namun tidak dikatakan nilai nominalnya.

“Saya tidak tau, saya salah apa hingga Komite Sekolah ikut membenci saya,” cetus Tetty Panggabean, S.Pd (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *