Tapanuli Tengah, PRESTASIREFORMASI.COM -Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah memberlakukan lockdown atau pembatasan terhadap masuknya hewan ternak ke daerah ini. Pembatasan itu dilakukan setelah hewan ternak di daerah ini terkonfirmasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Hingga saat ini sudah 119 ekor kerbau dan sapi terjangkit PMK, 1 ekor diantaranya mati,” kata Herman Suwito, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tapanuli Tengah , Rabu 06/07-2022.

Herman menerangkan, hewan ternak milik warga di Tapteng diketahui terjangkit PMK pada akhir Juni 2022, di Tiga kecamatan di Tapanuli Tengah, seperti di Desa Siantar CA Kecamatan Sosorgadong, Desa Aek Dakka Kecamatan Barus, dan Desa Siharbangan Kecamatan Barus Utara.

“Di Kecamatan Sosorgadong Sapi 47 ekor dan kerbau 51 ekor. Di Barus Utara kerbau 16 ekor, di Kecamatan Barus kerbau 5 ekor. Sedangkan 1 ekor sapi yang mati itu terjadi di Sosorgadong,” jelas Herman.

Untuk upaya antisipasi kata Herman, Pemkab Tapteng kini mendirikan 4 pos penyekatan di wilayah perbatasan Tapteng dengan Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Aceh dan Padangsidimpuan, dengan melibatkan personil Kodim 0211/TT, Polres Tapteng, BPBD Tapteng, Dinas Pertanian, Dishub dan Satpol PP Tapteng.

“Pos penyekatan didirikan untuk mengawasi lalu lintas keluar dan masuk hewan ternak di Kabupaten Tapanuli Tengah. Apalagi mobilitas pergerakan hewan akan semakin meningkat menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1453 Hijriyah. ” kata Herman Suwito.

Selain itu disebutkan, ternak yang masuk ke wilayah Tapteng atau yang keluar dari Tapteng ,wajib menunjukkan surat keterangan kesehatan hewan yang dikeluarkan oleh dokter hewan pemerintah dari daerah asal dan akan kembali dicek oleh petugas kesehatan setelah sampai ke daerah tujuan, untuk memastikan hewan dalam keadaan sehat.

Ia juga mengatakan Pemkab Tapteng juga menempatkan petugas veteriner dari Dinas Pertanian di Tiga kecamatan yang terjangkit PMK itu, untuk memantau perkembangan kesehatan ternak terjangkit PMK serta melakukan penyuntikan vitamin ke hewan ternak.

“Hewan ternak yang terjangkit itu ditempatkan di kandang para peternak. Hasil penanganan terhadap ternak yang terindikasi sudah menunjukkan tanda yang baik, sudah ada yang sembuh,” pungkasnya. (Zurlang /den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *