Bungo, PRESTASI REFORMASI Com – Terkait adanya kejadian di Kantor Kemenag Kabupaten Bungo dimana belum lama ini sekitar hari Senin tanggal 1 November 2021 yang lalu, terjadinya aksi maling dengan membongkar ruang Bimas Islam Kemenag yang mengakibatkan hilangnya buka nikah sekitar 1210 buku nikah, Kasi Bimas Islam H. Harlek S.Ag, M.Sy mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan berita tersebut dari salah satu stafnya Fadlan.

Dijelaskan oleh Harlek bahwa Fadlan mengatakan ruang saya dibobol maling. Dan begitu mendengar laporan staf Kemenag tersebut dirinya langsung mengecek ruang yang dibobol maling dan ternyata kawan-kawan sudah ramai disitu.

“Saya cek pintu utama sudah terbuka atau ada bekas congkelan kemudian pintu masuk ke ruangan saya juga, kemudian saya dan kawan-kawan juga mengecek gudang juga sudah dibuka oleh maling,” terangnya.

Disitu ada talinya dan setelah saya melihat langsung mengajak Bapak Haji Aliyudin Kasubag langsung ke Polres untuk melaporkan kejadian itu,” terangnya.

Setelah kami melaporkan ke Polres selesai apel mereka sudah menuju ke TKP,” imbuhnya lagi.

“Kawan-kawan dari Polres itu sangat persuasif sudah melaksanakan olah TKP bahkan Kapolres langsung yang datang ke lokasi untuk mengecek itu setahu saya adalah hari Senin,” tegasnya.

Dan terkait berapa kerugian yang jelas barang yang hilang itu sekitar 1.210 pasang buku nikah dan kalau dihitung dengan harga cetak buku itu kerugian negaranya adalah sekitar 3.630.000 (tiga juta enam ratus tiga puluh ribu rupiah),” pungkas H Harlek.

“Sore ini saya akan menuju Jambi untuk menuju Jambi karena besok akan menghadap Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi,” tutup H Harlek, Kamis (04/11/2021) di ruang kerjanya.

Terpisah Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro,S.IK,MH terkait kejadian tersebut mengatakan, hingga kini polisi masih terus memburu orang yang dicurigai sebagai pencuri ribuan buku nikah di Kemenag Bungo tersebut.

Dirinya meminta agar lebih hati- hati menyimpan buku nikah, jadi harus benar-benar aman.

“Memang barang bukti di lokasi ada tas diduga milik pelaku dan juga linggis yang digunakan pelaku,” kata Guntur.

Guntur juga berharap berangkas buku nikah tersebut diganti dengan yang lebih besar agar bisa lebih banyak menyimpan buku nikah. (hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *