
Labura,PRESTASIREFORMASI.Com – Akhir-akhir ini semakin marak kasus pencurian kelapa sawit di Dusun Situngir, Desa Simangalam, kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), provinsi Sumatera Utara.
Sejumlah masyarakat petani pemilik kebun Sawit di daerah itu, mengaku telah menjadi korban dan geram atas ulah para pencuri sawit.
“Awak yang menanam, memupuk dan merawat, bandit itu pula yang mengambil hasilnya. Kalau ketangkap entah mau diapain bajingan tengik ini,” ungkap salah seorang pemilik kebun sawit kepada PRESTASIREFORMASI.Com yang tak bersedia namanya ditulis.
Pengakuan yang sama juga dilontarkan beberapa warga pemilik kebun sawit lainnya. Menurut mereka, Uang hasil curian sawit itu Mereka duga digunakan untuk membeli Narkoba, misalnya jenis Sabu-sabu.
Disebutkan, ada kesan beli sabu-sabu di sejumlah kawasan di Labura ini, seolah lebih gampang daripada membeli kacang goreng.
“Peredaran Narkoba cukup meluas di Labuhanbatu, mungkin ada kaitannya dengan pengaruh Bandar Besar narkoba Man Batak yang baru-baru ini diringkus Polda Sumut. Jaringannya mungkin masih beroperasi sehingga narkoba beredar sampai ke desa-desa,” ungkap warga.
Untuk itu, para orang tua yang sangat cemas atas situasi pencurian sawit dan maraknya Narkoba, meminta kepada Polda Sumut untuk turun kembali ke Labuhanbatu menindak para pengedar barang haram tersebut. (h/Tim)