
Catatan ringan Nahar Frusta
Di kampungku pada masih ditemukan rumah kayu yang didingnya bertuliskan “merdeka ataoe mati”
Ketika ditanyakan kepada pemilik rumah yang usianya sekitar tujuh pulahan pada tahun 1975),sejak kapan ada tulisan itu dan siapa yang menulis,mencoret dinding rumahnya?
“Saya tidak tahu.Tapi teriakan itu selalu terdengar pada tahun 1945..Saya sendiri tidak bisa membacanya,tapi setiap saya melihatnya,dadaku bergemuruh,amarahku muncul,tangan kaki bergerak dengan dahsyatnya ingin cepat lepas dari cengkreman penjajah!”,jawabnya,suara bergetar dan matanya menatap jauh kedepan seperti melihat musuh ada dikejauhan.
Ketika kemerdekaan itu sudah didapatkan,dengan pengorbanan luar biasa,harta dan nyawa dari para pejuang pejuang indonesia.Laki dan perempuan,tua dan muda.Ir.Soekarno Hatta memproklamirkan kemerdekaan bangsa indonesia dihari jumat 17 Agustus 1945 di Jakarta.Walau berita itu terlambat sampai ketelinganya,tapi kemerdekaan itu sudah didapatkan.
Ya.Ada yang merdeka dan ada yang mati.
Merdeka ataoe mati adalah panji panji perjuangan yang tertanam dihati para pejuang republik Indonesia agar bisa lepas dari cengkeraman penjajahan Jepang.Semangatnya mengaliri darah segenab rakyat Indonesia,darah rela ditumpahkan dalam mencapai cita cita mencapai kebebasan,menentukan jalan dan arah kehiduoan,berbangsa dan bernegara.
Tanah air yang dimiliki adalah anugerah Allah yang diberikan kepada rakyat,Kesuburan tanahnya menghasilhan buah dari tanaman berbagai macam:padi,jagung dan sagu sebagai makanan pokok.Kekayaan lautnya diisi oleh ikan berbagai jenis yang menjadi penghasilan dalam menghidupi dikehidupan ini.
Terlepas dari kekayaan alam lainnya,minyak,batubara,nikel,emas yang dinikmati orang tertentu saja dan menjadi bahan yang dicuri oleh warga tertentu,perjuangan dari rakyat Indonesia murni,setelus tulusnya adalah kemerdekaan walaupun mati tak sempat menikmatinya.
Kemerdekaan ini telahpun dirasakan oleh kita srmua sebagai pemilik NIK..Tapi apakah “merdeka” yang dirasakan saat ini adalah kemerdekaan yang dibelain nenek moyang dulunya.Kemerdekaan yang berkeadilan ditanah leluhur sendiri,dipimpin oleh saudara sendiri,yang bukan penjajah namun memhadiahkan kematiaan pikiran asal sehat, kebijakannya tidak untuk keselamatan bangsa.
Sekarang mengapa kita yang merdeka tidak me ghargai,tidak mengisi kemerdekaan ini dengan kebaikan dan kesejahteraan kepada keluarga para pejuang kemerdekaan,untuk membalas dan beri penghormatan kepada yang telah mati.Matinya untuk merdeka kita.
“Merdeka ataoe Mati”.(**)