Jalan lintas tengah ini merupakan jalan Nasional antar dua kabupaten yaitu kabupaten Tanjab Barat dengan kabupaten Tebo

Menurut Warga, jalan ini tak ubahnya seperti kolam ikan ketika musim penghujan. Begitu pula sebaliknya ketika musim kemarau, penuh dengan debu. Sehingga bagi warga yang melintas merasa kesulitan.

Bahkan banyak kendaraan pengangkut hasil perkebunan dan pertanian teguliing, juga patah As-nya karena jalan berlubang dan lilcin.

Menurut Warga, kalau balai jalan nasional dan pemerintahan setempat tidak lagi peduli dengan jalan tersebut maka warga meminta kepada Balai Jalan Nasional untuk membantu bibit ikan sejenis ikan lele.

“Kawasan jalan yang beelubang dan selaku digenangi air itu hendak dijadikan kolam ikan percontohan buat petugas Balai Jalan Nasional, sebagai program peningkatan gizi masyarakat propinsi Jambi.dan juga bisa diekspor ke manca negarane,” tutur warga.

Selain itu, warga pun sangat merasa kecewa. Padahal setiap ada pemilu semua pada berjanji termasuk DPR RI perwakilan Jambi untuk perbaikan Jalan, tapi nyatanya jalan nasional di wilayah Jambi ini tak ubahnya jalan ke sawah.

“Jalan lintas tengah ini merupakan jalan Nasional antar dua kabupaten yaitu kabupaten Tanjab Barat dengan kabupaten Tebo,.hingga kini jalan tersebut setatusnya jalan Narkoba, sementara kelasnya masih kelas kabupaten dengan beban 8 ton,” ungkap warga.

Ia manambahkan, jadi kalau ditambahkan dengan berat kendaraan 10 ton, maka kapasitas 18 ton tapi dikernakan sudah menjadi jalan nasional tentu kendaraan yang melintas melebihi beban, jalan nasional ini sangat rusak sepanjang 35 km. antara desa Merlung – Lubuk Kambing, maka warga masyarakat minta kalau memang masih bisa diperbaiki tolong diperbaiki.

“Kalau tidak maka jalan tersebut di jadikan kolam ikan percontohan secara Nasional pula sehingga Balai jalan Nasional propinsi jambi bisa mendapat penghargaan dunia sebagai kolam ikan terpanjang di dunia. mjn.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *